31 Maret 2024
Hai, apa kabar?
Jumpa lagi dengan cerita baru dari saya, NinsJo.
Btw, cerita ini adalah cerita fantasi bertema time travel atau perjalanan waktu. Yang namanya genre fantasi pasti berhubungan dengan khayalan atau sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Jadi, apapun imajinasi Author yang tertuang dalam cerita ini semoga dapat diterima baik oleh pembaca sekalian. Terima kasih.Sebelum baca vote dulu yuk, dan jangan lupa penuhi paragraf dengan komen kalian 🤍
────────────────────────────────────────────
Kekaisaran Siregal.
Menjadi penghuni penjara bawah tanah kekaisaran seperti mimpi buruk yang berkepanjangan bagi para penjahat. Penjara itu memiliki ruangan yang sempit dengan tinggi ruangan hanya sekitar 165 cm, membuat tahanan harus membungkuk di dalamnya. Pencahayaan di dalamnya pun terlihat temaram dengan aroma lembab yang mendominasi seluruh penjuru ruangan. Ditambah lagi, udara dingin yang menguar dari lantai yang terbuat dari batu, seolah sengaja didesain sebagai lantai hanya untuk semakin menyiksa tahanan yang menghuni tempat ini.
Selain ruangan yang tak layak huni, para tahanan juga harus menanggung penderitaan yang tak terbayangkan karena hidup dalam kondisi hampir kelaparan dan terus-menerus menghadapi penyiksaan fisik dan psikologis. Mereka juga dipaksa melakukan tugas fisik yang melelahkan menggunakan peralatan primitif, sehingga menambah penderitaan mereka. Banyak tahanan yang menderita penyakit dan mati lemas karena kondisi kehidupan yang tak tertahankan. Ini adalah tempat di mana penderitaan manusia tidak mengenal batas, dan kekejaman kondisinya menjadikannya semakin keras bagi para tahanan.
Suasana tampak hening karena malam telah larut dan hampir seluruh tahanan sedang terlelap dengan pulas. Di saat tahanan lain berbaring meringkuk di atas lantai yang hanya beralaskan jerami, dengan selimut berbahan goni yang melindungi tubuh mereka dari hawa dingin yang menusuk tulang, ada satu tahanan di dalam sel khusus yang masih terjaga. Dalam posisi berlutut dan dengan kepala tertunduk, serta kedua tangan yang terpentang lebar karena terikat kuat oleh tali tambang yang terpasang pada sisi kanan dan kiri tubuhnya, sosok itu termenung dengan benak melayang memikirkan nasibnya.
Marlon nama sosok tersebut.
Sebelum menjadi penghuni penjara bawah tanah, Marlon merupakan sosok yang begitu disegani dan dihormati karena ia menjabat sebagai jenderal militer di Kekaisaran Siregal. Marlon memulai karir militernya di usia muda dan dengan cepat mendapatkan reputasi berkat ketangguhan yang dimiliki, kecerdasannya dalam menyusun taktik militer, dan kemampuannya dalam memimpin pasukannya. Hingga Marlon mendapat julukan panglima perang terhebat setelah beberapa tahun belakangan ini menjadi orang yang berperan penting dalam penciptaan dan perluasan Kekaisaran Siregal.
Tetapi siapa yang mengira jika reputasi yang telah Marlon bangun dengan susah payah, hancur dalam sekejap mata setelah dirinya dituduh melakukan makar karena telah meracuni Kaisar Iskandar yang juga merupakan pemimpin tertinggi di Kekaisaran Siregal. Hingga kapanpun Marlon tak akan mengaku bahwa dirinya bersalah, karena memang bukan dirinya yang telah melenyapkan Kaisar Iskandar. Marlon tidak mungkin meracuni seorang pemimpin yang bijaksana dan begitu ia hormati seperti Kaisar Iskandar.
Namun, segigih apapun Marlon melakukan pembelaan, itu hanya berakhir sia-sia karena Marlon tidak dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Takdir sedang tidak berpihak padanya karena seluruh bukti dan keterangan saksi yang dihadirkan dalam persidangan tempo lalu menyudutkan Marlon. Atas kasus berat itu, pada akhirnya Marlon divonis bersalah serta dijatuhi hukuman mati. Dan, esok hari adalah pelaksanaan eksekusi hukuman mati setelah berhari-hari Marlon merasakan penderitaan hidup di penjara bawah tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Time and Destiny
FantasiMarlon merupakan sosok yang begitu disegani dan dihormati karena ia menjabat sebagai jenderal militer di Kekaisaran Siregal. Tetapi, siapa yang akan mengira jika reputasi yang telah Marlon bangun dengan susah payah, hancur dalam sekejap mata setelah...