07. Thanks

9K 1.4K 321
                                    

Malam....

Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙

────────────────────────────────────────────

"Akhirnya kita berjumpa lagi, Halley!" seru Vasillis senang, hingga membalikkan tubuhnya menghadap Halley.

"Nanti saja reuninya." Halley membalikkan badan Vasillis secara paksa.

"Serahkan perempuan itu!" seru satu dari tiga lelaki yang mengejar Halley. Kini tiga lelaki itu sudah berdiri di hadapan mereka.

"Kalau kami tidak mau?" sahut Zale menanggapi.

"Maka hidup kalian akan berakhir malam ini juga!" desis pria itu sambil menodongkan senjata.

Vasillis dan Zale tampak asing dengan benda yang kini diarahkan pada mereka.

Sementara Marlon sedikit mengetahui tentang senjata api genggam atau pistol itu. Kala itu ia melihat pihak berwajib membawa benda itu di pinggangnya, sehingga Marlon yang penasaran mencari tahu dari internet.

Halley yang bersembunyi di belakang tampak resah karena penjahat itu ternyata memiliki pistol.

"Berapapun yang kalian minta akan aku berikan, asal kalian melepaskan kami." Halley mencoba bernegosiasi.

"Kami tidak butuh uang. Kami hanya ingin kau ikut dengan kami!" Pria itu memberi isyarat pada rekannya melalui gerakan mata. Dua orang kini mendekati Halley, sementara yang satu lagi masih menodongkan pistol.

"Lepas!" Halley berusaha memberontak saat tangannya ditarik oleh penjahat itu.

Yang selanjutnya terjadi adalah, Vasillis dan Zale memukul penjahat yang berusaha menarik Halley. Kejadian itu beriringan dengan Marlon yang merangsek maju dan menendang wajah pria yang menodongkan pistol. Lawan Marlon membidik ke arahnya dan langsung menekan pelatuk. Namun, tembakan itu melesat tak tentu arah setelah Marlon menendang tangan pria itu.

Letupan senjata api itu membuat Vasillis, Zale dan Halley terkejut. Keterkejutan mereka tidak berlangsung lama setelah para penjahat itu menyerang mereka. Di detik berikutnya, terjadi perkelahian antara mereka dan dalam waktu cukup singkat, Marlon, Vasillis dan Zale berhasil melumpuhkan ketiga penjahat itu.

Mulut Halley sampai menganga saat pandangannya tertuju pada tiga penjahat yang kini terkapar tidak berdaya. "Ternyata kalian jago berkelahi," gumamnya takjub.

"Oh, jelas...." ucap Vasillis sambil menyugar rambutnya ke belakang.

"Halley, apa mereka bagian dari penjahat-penjahat itu?" Zale menunjuk mobil yang berhenti tidak jauh dari keberadaan mereka.

Halley menatap ke arah mobil yang dimaksud dan tentu saja tidak terlihat siapa yang berada di dalam mobil tersebut. "Entah," jawabnya.

Di detik yang sama mobil tersebut berjalan mundur sebelum berputar arah lalu melesat pergi dengan kecepatan tinggi.

"Boleh aku meminjam ponsel kalian? Ponselku jatuh saat dikejar para penjahat itu."

"Ini." Vasillis meminjamkan ponselnya pada Halley.

"Terima kasih, Sifilis," ujar Halley saat meraih ponsel yang diulurkan padanya.

About Time and DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang