36. Meet again

5.3K 1.1K 794
                                    

Malam....

Jangan lupa vote dan komennya yak 😉
────────────────────────────────────────────

Sementara mobil yang dikemudikan sopir menuju apartemen Halley, Elio yang duduk di bangku penumpang bagian belakang, melirik Halley yang berada di sebelahnya dan membuang muka ke arah kaca jendela. Halley terlihat murung setelah bertemu dengan Marlon. Saat makan malam tadi Halley juga tidak bersemangat menghabiskan makanannya. Entah apa yang dibicarakan Halley dengan Marlon hingga membuat suasana hati Halley menjadi buruk.

"Sikapmu pada Marlon tidak seperti mantan majikan dan mantan pengawalnya. Apakah ada sesuatu di antara kalian yang tidak aku ketahui?" Elio mencoba memancing barang kali Halley mau berterus terang padanya.

"Aku pikir kau cukup pintar untuk bisa menelaah situasi, Eli," cibir Halley tanpa mengalihkan tatap ke arah Elio, karena perhatiannya sekarang adalah pemandangan di luar jendela.

Elio menjitak kepala Halley. "Jangan memanggilku Eli!"

"Itu panggilan sayang dariku untukmu," ucap Halley sambil meringis. Sementara tangannya bergerak mengusap-usap kepalanya yang barusan dijitak oleh Elio.

"Kau jatuh cinta pada mantan pengawalmu itu?" tukas Elio kemudian.

"Hmm. Kami sempat menjalin hubungan dan saat dia dipindahtugaskan, dia mengakhiri hubungan kami. Dan aku tadi memintanya agar kembali padaku, tapi dia menolak."

"Oh...."

Halley langsung menjitak kepala Elio dengan sekuat tenaga. "Sudah aku duga, tidak ada gunanya bercerita denganmu!" dengusnya.

"Aku hanya bisa menjadi pendengar. Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk membuat Marlon kembali lagi bersamamu."

"Ada yang bisa kau lakukan. Beri tahu aku alamat rumah pria tua yang tadi bersama Marlon," pinta Halley.

"Apa yang akan kau lakukan jika aku memberimu alamat rumah Tuan Garbero?" tanya Elio penuh antisipasi.

"Tentu saja aku akan mendatanginya dan mendekati Marlon lagi."

"Kau selalu agresif jika itu menyangkut lelaki yang kau suka."

Elio berkata demikian karena ia teringat saat Halley menyukai Arsen, Halley juga bersikap agresif pada Arsen. Mulanya Arsen hanya menganggap Halley sebagai adik, tapi karena kegigihan Halley dalam mengambil hati Arsen, pada akhirnya Arsen menyerah dan memandang Halley sebagai wanita dewasa.

"Aku tahu dia mencintaiku, tapi dia selalu menyangkalnya. Itu yang membuatku penasaran dan ingin mengejarnya lagi."

Kali ini Elio memilih bungkam dan tak ingin melanjutkan topik pembicaraan mengenai Marlon lagi.

*****

Bill yang sedang menonton televisi ditemani oleh Marlon, terdengar bertanya tentang hal yang berkaitan dengan kejadian di restoran tadi.

"Boleh aku bertanya, kenapa kontrak kerjamu dengan putri David berakhir sebelum waktunya? Aku yakin alasannya bukan karena kau melakukan kesalahan lalu kau diberhentikan, karena Osbert tidak akan menjadikanmu pengawalku seandainya kau pernah berbuat kesalahan yang berimbas pada kinerjamu sebagai profesional keamanan."

About Time and DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang