Jangan lupa vote dan komennya 😙
Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────Kedua tangan Marlon mendorong bahu Halina dengan perlahan, secara otomatis membuat pelukan mereka terurai. Sementara pandangan Marlon tampak mengamati keseluruhan penampilan Halina. Gaun Halina yang terlihat kusut dan kotor merupakan jenis pakaian perempuan yang dikenakan di zaman mereka dulu, tepatnya saat mereka hidup di Kerajaan Siregal.
Apa jangan-jangan Halina juga mengalami kejadian yang sama dengannya serta Vasillis dan Zale?
"Bagaimana bisa kau berada di tempat ini?" tanya Marlon yang masih terkejut atas pertemuannya dengan Halina.
"Aku...aku juga tidak tau kenapa aku bisa berada di tempat asing ini," jawab Halina sambil menggelengkan kepala diikuti netranya melirik ke sekitar dengan gelisah. "Aku kabur dari istana. Lalu prajurit mengetahui keberadaanku. Saat aku menghindari kejaran prajurit, aku tidak sengaja jatuh dari tebing dan jatuh ke laut. Namun begitu aku sadar dan membuka mata, aku....aku justru berada di antah berantah ini."
"Kenapa kau kabur dari istana?" sahut Marlon menanggapi.
"Karena..," Halina menjeda perkataannya, lalu terdengar tangis pilu darinya. "Karena aku..." Halina kembali gagal melanjutkan kalimatnya karena tiba-tiba kehilangan kesadaran.
Marlon menangkap tubuh Halina sebelum jatuh ke tanah. "Halina," panggilnya.
Halina tidak menunjukkan reaksi apapun. Marlon lantas menggendong Halina dan membawanya masuk ke dalam mobil. Marlon sempat berpikir sejenak, kemana ia harus membawa Halina. Lalu ia memutuskan untuk membawa Halina ke rumah kontrakan yang sebelumnya ia tempati bersama Vasillis dan Zale.
*****
Butuh beberapa lama untuk tiba di rumah kontrakan yang sebelumnya Marlon tempati bersama Vasillis dan Zale, mengingat kawasan tersebut cukup berjarak dari pusat kota.
Marlon telah memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Halina. Dokter mengatakan, Halina demam dan mengalami dehidrasi. Selain itu tidak ada kondisi serius lainnya yang perlu dikhawatirkan. Entah situasi sulit seperti apa yang Halina alami sebelumnya, hingga dia mengalami demam dan dehidrasi seperti sekarang.
Saat ini Marlon berada di ruang tamu dan melakukan panggilan pada Zale dan Vasillis. Marlon tidak bisa menahan diri untuk bercerita pada kedua rekannya mengenai Halina. Panggilannya pada Zale tidak dijawab, Marlon pun beralih menghubungi Vasillis dan begitu panggilan mereka terhubung, Marlon langsung bercerita jika ia bertemu dengan Halina.
"Halina siapa? Seingatku, yang bernama Halina hanya mantan kekasihmu yang meninggalkanmu karena memilih menjadi selir Pangeran Nicolas. Apa kita sempat mengenal perempuan lain yang bernama Halina?" tanya Vasillis begitu Marlon bercerita tentang pertemuannya dengan Halina.
"Yang aku maksud memang Halina yang itu. Halina mantan kekasihku," ujar Marlon mempertegas karena ia tahu, Vasillis pasti juga sulit percaya dengan apa yang ia katakan.
"Kau pasti salah orang. Mana mungkin Halina terdampar di tempat ini seperti kita. Apa jangan-jangan kau sedang merindukan mantan kekasihmu, sehingga kau memvisualisasikan perempuan lain seperti Halina?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Time and Destiny
FantasyMarlon merupakan sosok yang begitu disegani dan dihormati karena ia menjabat sebagai jenderal militer di Kekaisaran Siregal. Tetapi, siapa yang akan mengira jika reputasi yang telah Marlon bangun dengan susah payah, hancur dalam sekejap mata setelah...