03. Nice to meet you

11.7K 1.7K 332
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙

Selamat membaca!

────────────────────────────────────────────

Marlon sontak menegakkan tubuh. Ia tak menyangka di dalam kendaraan besi itu ada penghuninya. Kini perempuan itu menatapnya penuh pengamatan, bahkan kepala perempuan itu hingga keluar jendela hanya agar bisa mengamatinya dari atas hingga bawah.

"Apa kau dan rekanmu sedang melakukan syuting? Tapi jika kalian aktor atau model, kenapa aku asing dengan wajah kalian," ucap perempuan itu.

Marlon menggelengkan kepala karena tidak mengerti maksud dari pertanyaan perempuan itu. Ia tak tahu syuting dan aktor itu apa.

Vasillis dan Zale sudah berpindah di dekat Marlon dan menatap perempuan yang duduk di dalam kendaraan besi itu. Untuk sepersekian detik, Vasillis dan Zale terkesima dengan kecantikan perempuan di hadapan mereka. Perempuan itu begitu cantik dengan rambut panjang bergelombang yang terurai, mata hazelnya tampak berkilauan dan kulit pucat yang dimiliki membuatnya terlihat seperti seorang peri. Tak terhitung banyaknya perempuan yang pernah Vasillis dan Zale temui, tapi entah mengapa perempuan yang satu ini seperti menyimpan kekuatan yang sanggup menarik perhatian lelaki normal seperti mereka.

"Ngomong-ngomong, tingkah kalian berdua lucu sekali, seperti tidak pernah melihat mobil mahal saja." Perempuan itu kembali berbicara diiringi tawa kecil.

Marlon yakin jika perkataan barusan tidak ditujukan padanya, karena hanya Vasillis dan Zale yang sejak tadi menyentuh kendaraan besi itu dengan penuh kekaguman.

"Jadi benda ini namanya mobil?" sahut Vasillis. 

Marlon langsung menginjak kaki Vasillis. Meski awam dengan benda-benda di tempat ini, tidak seharusnya Vasillis menunjukkan ketidaktahuan mereka secara gamblang karena Marlon tak ingin orang lain memandang mereka aneh.

Vasillis langsung meringis sakit. Ingin rasanya memaki Marlon karena menginjak kakinya, sementara ia tidak melakukan kesalahan. Tapi tentu saja itu hanya angan-angan Vasillis karena mana berani ia memaki Marlon.

"Bukan, ini kapal," sahut perempuan itu dengan tawa lebih renyah dari sebelumnya.

Vasillis mendecakkan lidah karena perempuan itu justru menanggapi perkataannya dengan candaan. Apa perempuan itu pikir ia tidak tahu seperti apa bentuk kapal?

"Ayo." Marlon mengajak Vasillis dan Zale pergi. Tanpa ingin membantah, keduanya mengikuti kepergian Marlon, meninggalkan perempuan yang sebelumnya berinteraksi dengan mereka.

"Astaga, bisa-bisanya kalian mengabaikanku," seru perempuan itu dan tentu diabaikan oleh ketiganya.

*****

Mereka bertiga duduk di bawah pohon rindang yang tidak jauh dari keberadaan mereka sebelumnya. Mereka sedang berunding untuk hal kecil seperti bagaimana mendapatkan uang. Perut mereka butuh diisi dan untuk mendapatkan makanan tentu saja mereka butuh uang.

"Untuk mendapatkan uang kita perlu bekerja," ujar Marlon.

"Kalau itu saya juga tahu, Jenderal," sahut Vasillis.

About Time and DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang