39. Possibility

6.6K 1.1K 519
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙

Belum sempat revisi, kalau ada salah dalam penulisan mohon ditandai ygy.

Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────

Kegiatan Marlon pagi itu adalah mengantar Bill mengunjungi makam istri serta kedua anaknya. Usai dari makam, Marlon mengantar Bill menghadiri rapat ke RMV Corp, perusahaan induk yang menaungi berbagai macam jenis usaha mulai dari keuangan dan perbankan, perhotelan, serta properti, dengan David Romarov sebagai pemilik utamanya. Rapat kali ini dihadiri oleh pemegang saham yang sah dan tentunya Marlon sempat melihat David dan juga Elio saat keduanya memasuki ruangan.

Sementara Bill mengikuti rapat, Marlon menunggu di depan ruangan dan kini ia sedang mengamati lukisan yang terpajang pada dinding di depan ruangan rapat. Tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di dekatnya dan mengapit lengannya. Tanpa melihat wajah orang itupun Marlon sudah tahu jika itu Halley. Marlon cukup hafal dengan setiap aroma parfum yang selalu digunakan Halley.

"Nanti ada yang melihat kita." Marlon melepaskan tangannya yang diapit Halley dan sedikit menjaga jarak.

"Kita bukan makhluk tak kasat mata, wajar kalau ada yang melihat kita." Halley kemudian menarik Marlon agar mengikuti langkahnya.

"Mau membawaku ke mana?"

"Rapat itu tidak akan cepat selesai. Lebih baik kita menunggu sambil duduk."

Halley mengajak Marlon ke sudut koridor lantai itu. Di sana ada dua sofa panjang yang berhadap-hadapan dan terdapat meja di tengahnya, dengan dinding kaca di sampingnya yang menampilkan pemandangan luar dari ketinggian di mana mereka berada sekarang.

Tidak hanya terdapat sofa untuk duduk, di sana juga disediakan kulkas showcase yang di dalamnya berisi berbagai macam minuman kemasan, serta terdapat dispenser, dan disebelah dispenser ada sebuah rak yang berisi aneka minuman sachet dan makanan ringan.

"Kenapa kau ada di sini?" Marlon yang saat ini duduk di sofa, menoleh ke arah Halley yang sedang menyeduh kopi sachet.

Pandangan Marlon tampak menelusuri penampilan Halley. Perempuan itu mengenakan rok berwarna hitam yang bagian sisinya dibuat lurus ke bawah, dengan panjang di atas paha yang memiliki sedikit belahan di samping kanannya. Sementara atasannya berwarna senada dengan roknya, dengan model blazer crop berlengan panjang yang bagian depannya dikancingkan. Untuk alas kaki, Halley mengenakan heels hitam dengan hak 7 cm. Lalu rambut panjang Halley yang dibentuk gelombang dibiarkan terurai. Seperti biasanya, Halley selalu tampak menawan dan modis.

"Karena ingin bertemu denganmu, mungkin."

"Mungkin?"

"Aku juga salah satu peserta rapat. Tapi selama ini aku jarang mengikuti rapat dan kali ini aku juga enggan ikut rapat."

Perkataan Halley juga menjelaskan bahwa Halley memiliki saham di perusahaan ini. Pemegang saham juga tidak diwajibkan hadir saat diadakan rapat, dan ia juga tidak memiliki jabatan apapun di perusahaan ini, oleh sebab itu selama ini Halley tidak pernah hadir saat rapat. Tapi untuk rapat kali ini berbeda, ia datang ke perusahaan hanya untuk bertemu Marlon, mengingat Bill juga memiliki saham di RMV Corp dan kemarin ia juga mendengar Bill akan menghadiri rapat. Ya, tujuan Halley datang kemari bukan untuk mengikuti rapat namun untuk bertemu Marlon.

About Time and DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang