CHAPTER : 4

77 11 0
                                    

————

JANGAN LUPA FOLLOW UNTUK UPDATE LEBIH LANJUT DAN JANGAN LUPA VOTE JUGA YA, SUPAYA AUTHOR SEMANGAT NGETIK & BUAT CERITANYA HEHEHE.

ENJOY!

HAPPY READING
.

.

.

.

.

————

Kini adalah jam istirahat bagi murid-murid Andromeda High School, atau yang di artinya Sekolah SMA Andromeda. Semua murid membereskan barang-barang nya di laci ataupun kolong meja mereka, mereka langsung menggebu-gebu menuju kantin.

"Kantin gak?" tanya Jeano pada Jemian, Jemian beranjak diri dari tempat duduknya dan mengangguk.

Haidar dan Caleo juga sama, mereka berada di belakang Jemian dan Jeano. Jeano menghentikan langkahan kaki mereka, "Tunggu!" titah Jeano membuat ketiga temannya itu bingung.

"Apa?" tanya Jemian, "Gua mau minta izin kita ke kelasnya Seyra dulu mau gak? Jemput dia." ujar Jeano.

"Yaelah dia udah gede no." ujar Haidar, "Iya gua tau dia udah gede, tapi dimata gua dia tetep bayi kecil gua! Lagian cuman jemput terus doang ngajak dia ke kantin." jawab Jeano.

Jemian pun mengangguk pelan, "Udah jangan bacot, ayo ke kelas Seyra." perintah Jemian dengan memasuki tangannya kedua tangannya ke saku celananya.

———

Bel sudah berbunyi menandakan jam istirahat namun tak berlaku untuk Maven dan Rendi, mereka lagi sibuk menyiapkan presentasi tugas mereka di depan kelas.

Namun Rendi dan Maven berbeda kelompok, karena tugas yang di berikan adalah presentasi perkelompok.

"Yang belum presentasi kan, jangan istirahat!" ucap wali kelas itu.

"Lo udah presentasi Ren?" tanya Maven, Rendi menggeleng.

"Belum anjir! Gua lagi ngumpulin aba-aba buat kelompok gua yang susah di atur kaya cacing kepanasan gini, takutnya nanti pas maju ke depan gua doang jadinya yang presentasi." ujar Rendi.

Maven mengangguk, "Iya sih." jawabnya.

———

Jidan cowok yang sudah di kantin terlebih dulu, ia sedang bermain game. Bahkan saking asyik nya bermain game ia sampai tak menyentuh baksonya itu sedikitpun.

"Woi!" panggil Kaisar sambil menepuk pundak Jidan, Jidan tersontak kaget.

Kaisar - cowok itu adalah murid seangkatan Jidan, ia juga satu kelas dengan Jidan.

Jidan memutar bola matanya malas, "Serem amat itu mata." ujar Kaisar terkekeh lalu duduk samping Jidan.

"Berisik ah, nanti gua kalah by one." gerutu Jidan sambil fokus ke layar handphone nya itu.

"Halo!" sapa seseorang, Kaisar pun menoleh.

Ternyata itu adalah kakak kelas perempuannya dan kakak kelas lelakinya.

Jemian dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang