CHAPTER : 32

49 10 0
                                    

———

———

"Ketakutan itu seperti monster yang bersembunyi di balik kegelapan, jika tidak di lewati dengan keberanian maka akan terus terjebak dalam ketakutan mu."

♫♪.Tertawan Hati - Awdella.

———

"MATI LO ANJING!" pekik Jemian yang terus membogem Galang.

Bugh

Bugh

Bugh

Galang tersungkur jatuh akibat bogeman Jemian, sungguh Jemian seperti dirasuki oleh setan karena dirinya sungguh kesetanan dia tidak memberi celah untuk Galang memukulnya.

Sejak mereka berantem saat Galang ingin melemparkan tinjuan kepada Jemian, justru cowok itu pintar sekali menangkis bahkan tangan Galang sampai di pelintir.

Sudut bibir Galang mengeluarkan bau anyir yang mengganggu aroma penciuman, Galang mengeluarkan darah di bagian sudut bibirnya. Bahkan di pipinya saja sudah terukir bogeman Jemian yang merah kebiruan itu.

Galang seakan tak menyerah, dia bangkit dan langsung melayangkan pukulan pada Jemian. Namun Jemian dengan cepat menangkisnya.

Jemian berbisik pada telinga Galang, "Jauhin Karamel." bisik Jemian memegang kuat kepalan tangan Galang itu.

Galang tersenyum miring, dia pun mendekati telinga Jemian untuk membalas perkataannya. "Nggak segampang itu, lo yang buang Karamel kan? Terus kenapa lo yang marah kalo gua kasih dia perhatian lebih? Lo nggak bisa kasih perhatian lebih ya sama Karamel? Makanya takut kalah saing dan takut Karamel jatuh cinta sama gua." ucapnya di akhiri oleh kekehan.

Tanpa aba-aba Galang langsung mendorong kuat Jemian sehingga lelaki itu tak mampu menyeimbangkan tubuhnya dan tersungkur jatuh, "Sekarang gantian. Lo yang bakal gua matiin!" ujar Galang yang begitu berapi-api.

Saat Galang ingin melemparkan satu tinjuan tiba-tiba tangannya di cekal, Galang terkejut melihat siapa orang itu.

"Lo mau ngapain anggota gua, hm?" tanya Maven yang mampu membuat Galang kicep, Galang mengumpat dalam hati.

Jemian dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang