CHAPTER : 25

49 5 0
                                    

———

Sebelum membaca budayakan untuk vote terlebih dahulu ya ges ya, biar aku makin semangat nulisnya dan update nya :)

ENJOY!

HAPPY READING

.

.

.

.

.

————


Banyak murid yang berjalan kesana kemari, karena jumlah murid SMA Andromeda yang begitu banyak. Terlebih lagi ini adalah jam istirahat, Seyra dan Kayera masih terus mencari keberadaan Karamel. Keduanya sungguh khawatir, entah mengapa mereka seperti punya ikatan persahabatan yang kuat pada Karamel.

"Karamel.." lirih Seyra, "Kita cari terus, Sey!" ucap Kayera.

Seyra mengangguk cepat, kemudian Seyra terpikir sesuatu.

"Eh Kay!" panggil Seyra, Kayera yang jalan di depan pun menoleh kebelakang.

"Kenapa?" tanya Kayera dengan dahi yang mengerut.

"Perasaan gue, Karamel ada diantara taman sekolahan kalo nggak di kantin. Kan dia belum ke kantin," ujar Seyra.

Kayera pun mengangguk, benar juga. Pasti Karamel diantara itu semua, Kayera pun menghampiri Seyra. "Tapi menurut gue, Karamel ada di taman. Ngapain juga orang sedih di kantin sendirian?" ujar Kayera beropini.

Seyra mengangguk, "Bener. Ayo coba kita ke taman!" ajak Seyra.

Kayera mengangguk cepat, kemudian segera berjalan. "Tapi.." Seyra menggantungkan kalimatnya, Kayera pun memberhentikan langkahnya dengan kening yang mengerut.

"Kenapa, Sey?" tanya Kayera heran, Seyra pun menggeleng. "Tapi Karamel ada diantara taman mana nih? Belakang atau samping? Sekolah kita punya dua taman,"

Kayera mengedikkan bahunya, "Gue juga nggak tau. Tapi kita cari aja dulu." balas Kayera.

Seyra pun mengangguk, dia menghampiri Seyra. "Ayo cari K yang hilang dari trio kita!" seru Seyra mengepalkan tangannya keatas.

Kayera pun terkekeh, ia pun mengangguk. Mereka pergi untuk mencari Karamel. Omong-omong, mereka memang membentuk sebuah trio. Dimana nama trio nya adalah KKS atau SKK, ah entahlah. Intinya, itu adalah sambungan nama mereka.

——

Di taman belakang ada Karamel yang sedang melamun, raut wajahnya begitu sedih. "Kenapa sedih?" tanya seseorang dari belakang, Galang — cowok itu membawakan air mineral yang ada di tangannya.

"Nih minum dulu," Galang menyodorkan air mineral itu. Karamel tersenyum tipis dan menerimanya, "Makasih ya, Gal." balas Karamel.

Galang mengangguk dan tersenyum lembut, "Sans aja."

Karamel membuka tutup botol mineral itu, memang tak sulit. Karena Galang sudah melonggarkan tutup botol itu, agar Karamel lebih mudah membukanya. "Udah istirahat?" tanya Galang tiba-tiba, cowok itu ikut meneguk air mineral miliknya.

Jemian dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang