———
MAKIN HARI MAKIN SEPI, KU KIRA APA TERNYATA PEMBACANYA. BACA DOANG VOTE NGGAK, MAKANYA AYO VOTE BIAR DAPET JEMIAN REAL😔🥰.
ENJOY!
HAPPY READING
.
.
.
.
.
———
Pagi hari ini sudah menjadi tugas Jemian untuk menjemput Karamel, Jemian kini menunggu Karamel di motor ninja hitam miliknya itu."Pagi," sapa seorang gadis dengan menggenggam erat tali tasnya.
Jemian memutar bola mata malas, "Naik buru." titah Jemian sambil memasang helm-nya itu.
Gadis itu mencebikkan bibirnya lucu, "Aku nyapa loh, kok gak dijawab?"
Jemian menghela nafas beratnya, dia tersenyum meledek. "Iya pagi Karamel! Ayo naik, gua udah nunggu lo setengah jam lebih disini. Lo kalo prepare lama apa emang lo harus di dandanin dulu sama bi Darti?" tanya Jemian.
Karamel menyengir lebar menampakkan gigi putihnya itu, "Aku kan harus cari seragam dulu. Oh iya! Aku juga punya pita baru loh!" seru Karamel.
Karamel pun berbalik badan membelakangi Jemian menunjukkan pita berwarna birunya itu yang terpasang di kunciran Karamel. Kali ini gadis itu menguncir dua rambutnya tanpa di kepamg, "Cantik gak?" tanya Karamel memutar badannya menghadap Jemian.
Jemian berdahem pelan, "Udah naik." sela Jemian.
Karamel mengangguk pelan, ia pun memegangi pundak Jemian sebagai pegangan agar dirinya bisa naik ke motor ninja milik tunangannya itu. "Nih," Jemian menyodorkan jaketnya untuk Karamel.
Senyum Karamel menggembang, Karamel tersenyum lebar. "Kamu udah perhatian ya sama aku?" tanya Karamel menggoda.
Karamel mengambil jaket Jemian, "Jangan kepedean." titah Jemian. Jemian pun menjalankan motornya dan pergi dari pekarangan rumah Karamel, "Nggak kepedean kok. Kalo kamu suka aku bilang aja," ujar Karamel.
Jemian tak menjawab ia dengan tiba-tiba melajukan motornya dengan cepat hingga Karamel tersentak kaget, "Siapa suruh nggak pegangan." gumam Jemian yang di dengar oleh Karamel.
Tangan Karamel melingkar di perut Jemian, "Gini?" tanya Karamel.
"Hm!" daheman Jemian, cowok itu melaju dengan kecepatan tinggi hingga Karamel melingkarkan tangannya dengan erat.
"Ian! Jangan kenceng kencang Mel nggak mau mati muda, kita kan belum nikah!" pekik Karamel.
Mata Jemian melotot ia menoleh kebelakang sebentar sebelum fokus pada jalanan di depan, "Siapa yang mau ngajak lo mati gila? Lagian tenang aja sama gua mah," balas Jemian.
"Hm!" daheman itu berasal dari Karamel, Jemian menggeleng pelan.
———BRAK!
Haidar membanting tasnya di atas meja, Justin yang bermain handphone itu tersentak kaget.
"WOI!" pekik Justin, "APA LO?!" tanya Haidar dengan pelototan tajam.
Justin pun meneguk ludahnya susah payah, "Santai lah bray!" balas Justin dengan kekehan ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemian dan Lukanya
Teen FictionAzriel Jemian Pradipta namanya, kerap di panggil Jemian atau ian. Cowok misterius yang menjadi wakil ketua Dream Riders Gang atau biasa disingkat DRG, Jemian punya banyak rahasia yang bahkan temannya sendiri tidak mengetahui banyak itu. Sampai akhir...