Azriel Jemian Pradipta namanya, kerap di panggil Jemian atau ian. Cowok misterius yang menjadi wakil ketua Dream Riders Gang atau biasa disingkat DRG, Jemian punya banyak rahasia yang bahkan temannya sendiri tidak mengetahui banyak itu.
Sampai akhir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
"Sama-sama peduli, namun tertutup ego sendiri. ."
♫♪ Untukmu Aku Bertahan - Afgan.
---
Dua hari Karamel tidak masuk sekolah karena memutuskan untuk istirahat sejenak di rumah, walaupun rumah sepi dan tidak seramai di sekolah. Karamel ingin menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri, Karamel ingin membuang jauh-jauh pikirannya terhadap hal-hal yang seharusnya dia tidak pikirkan. Namun, walaupun Karamel tidak masuk sekolah dia tetap homeschooling. Karena Karamel tidak ingin ketinggalan pelajaran penting nantinya.
Karamel menaruh pulpennya dan bersandar pada kursi belajarnya, Karamel menghembuskan beratnya. "Bosen juga ya di rumah, kangen Sesey sama Kayera." gumam Karamel mengembungkan pipinya, Karamel melihat jam dinding kamarnya.
"Udah waktunya pada pulang sekolah, Ian pulang sama siapa ya?"
Karamel tak lama terkekeh, "Eh tapi kan Ian di D.O, ya? Tapi pasti dia lagi asik sama Jenna. Apalagi aku nggak masuk sekolah pasti Ian lebih bebas.."
Mata Karamel melihat jari-jari tangannya, tepat dijari manis Karamel terdapat cincin pertunangannya dengan Jemian. Karamel mengelus cincin itu, "Cincin? Bantuin aku, ya? Bantuin aku biar berusaha yakinin diri aku sendiri kalo masih ada harapan buat aku bersama Ian. Tolong bantu aku biar aku nggak ngelepas kamu di jari aku.."
"Non ada yang nyariin.." ucap bi Darti dari luar kamar.
"Siapa bi?" sahut Karamel dari dalam.
"Nggak tau, Non. Katanya temen Non Karamel, dia pengen ketemu."
"Seyra? Kayera?" tanya Karamel.
"Bukan, Non. Orangnya cowok," balas bi Darti.
Karamel pun mengernyitkan dahinya, kemudian ia beranjak diri. Karamel berjalan dan membuka pintu, "Dia dimana, bi?" tanya Karamel.
"Di ruang tamu, Non. Bibi permisi dulu ya," ucap bi Darti lalu pergi.
Karamel pun berjalan menuruni anak tangga, dari tangga Karamel bisa melihat jelas siapa orang itu. "Galang?" gumam Karamel, Karamel pun buru-buru menuruni tangga.
"GALANGG!!" pekik Karamel menuruni anak tangga dengan cepat, Galang pun menoleh dan tersenyum kearahnya.
Namun sedetik kemudian Galang berlari menghampirinya, "AWAS JATUH!" teriak Galang. Dan benar saja kaki Karamel keseleo dan hampir jatuh, untung Galang cepat siaga menolongnya.
