CHAPTER : 28

51 8 0
                                    

----

♫♪. Rewrite the Stars - James Arthur & Anne Marie

----

Karamel belari sambil menenteng sepatunya, dia tidak sempat untuk memakai sepatunya karena dia ingin cepat-cepat pergi dari rumah Jemian.

Karamel berjalan di pinggir jalan raya dengan lusuh, bahkan Karamel tidak memakai alas kaki sama sekali.

Setiap perjalanan Karamel jalan sambil melamun, bahkan raut wajahnya begitu tampak sedih. Saat Karamel hendak nyebrang ada mobil dari kejauhan, Karamel tak menyadari itu karena dirinya fokus ke depan sampai tak melihat kanan kirinya.

Mobil itu membunyikan klakson dan dimana akhirnya Karamel tersadar dirinya dalam bahaya, tiba-tiba ada seseorang cowok yang membawanya ketepian pinggir jalan. Ya, cowok itu menyelamatkan Karamel. Tubuh Karamel jatuh di antara rerumputan pinggir jalan bersama cowok itu, Karamel meringis pelan memegangi kepalanya yang terasa pening.

"Mel? Lo nggak apa-apa?" tanya cowok itu.

Karamel terkejut melihat siapa yang menyelamatkannya itu, "Evan? Evan ngapain disini? Kenapa nyelametin aku? Kalo Evan kenapa-kenapa gimana?" oceh Karamel.

Revan tersenyum hambar, "Terus? Lo mau bunuh diri Mel dengan cara konyol kaya gini?"

Karamel menggeleng, "Aku.. Capek."

Revan mengernyitkan dahinya, dia mengatur duduknya memandang Karamel. "Kenapa?" tanya Revan.

"Aku nggak punya siapa-siapa di dunia ini, bahkan orang yang aku harapin pun sama sekali nggak mengharapkan aku." balas Karamel dengan pandangan menerawang.

Revan pun berdiri, "Jemian?" tanya Revan.

Karamel mendongak melihat Revan yang berdiri, Karamel tak menjawabnya dia hanya memandangi Revan yang berdiri tegap. Cowok itu terlihat sangat gagah, namun dia hanya menganggumi parasnya saja. Jika ditanya siapa dihatinya, mungkin Karamel akan menjawab orang itu adalah Jemian.

Revan menyodorkan tangannya, Karamel menerima tangan Revan kemudian berdiri. "Gua mau ajak lo ke suatu tempat, mau?" tanya Revan.

Karamel mengangguk saja, lagian dirinya sangat pusing. Mungkin jika pergi ke suatu tempat yang menyenangkan akan melegakan?

Revan pun menggengam Karamel dan membawanya kearah motornya yang terparkir di dekat minimarket sekitar sana.

---

Jemian dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang