———
BUDAYAKAN VOTE DAHULU SEBELUM MEMBACA, VOTE KALIAN MENYEMANGATI KU :)
Jangan bosen-bosen yaa sama cerita ini..
ENJOY!
HAPPY READING
.
.
.
.
.
———
Sejak dari sepulang sekolah hingga larut malam tiba, kedua gadis yang berada di rumah Karamel tak kunjung pulang. Mereka asyik bertukar cerita, bergosip, dan melakukan aktivasi seru lainnya. Rumah Karamel terasa ramai dengan suara cekikikan kedua temannya itu. Mungkin mereka asyik bermain hingga lupa waktu, kini jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan.
Seyra menggaruk tekuknya yang tak gatal, "Kay.. Gue takut deh mau pulang." ucapnya dengan meringis pelan.
Kayera yang sedang bersandar di sofa dengan kedua tangan di lebarkan di atas itu pun mengangguk pelan sambil terus memejamkan matanya, "Gue juga. Tapi gue udah minta izin sama nyokap gue buat nginep," balas Kayera.
Mata Seyra pun membelak kaget, "Serius?! Di bolehin nggak?" tanya Seyra.
Kayera masih memejamkan matanya dan mengangguk samar, "Lo nginep aja, Sey." ujar Kayera.
Seyra mengangguk pelan, "Mau sih. Tapi ngerepotin nggak, Mel?" tanya Seyra menoleh pada Karamel.
Karamel yang sedang makan keripik dengan pandangan fokus ke depan itu menoleh, "Boleh banget!" sahut Karamel tersenyum.
Kayera pun menegakkan tubuhnya, "Tuh boleh! Karamel mah baik, btw nyokap, bokap sama adek-adek lo belum pulang juga kan dari luar negeri?" tanya Kayera.
Seyra mengangguk pelan, "Mereka.. Selalu sibuk." cicit Seyra dengan nada suara yang berbeda.
Kayera pun mengusap bahu Seyra pelan, "It's okay, masih ada gue sama Karamel. Jangan ngerasa sendiri," balas Kayera dengan senyuman lembut yang terukir di kedua sudut bibirnya.
Karamel ikut mengangguk, "Aku seneng kok kalian nginep disini! Aku jadi nggak sepi di rumah, terus aku juga ngerasa rumah ini hidup lagi setelah.." Karamel menggantungkan kalimatnya seraya menunduk.
Kayera pun berdecak, "Shutt.. Jangan di bahas hal menyedihkan kalian, kita disini mau senang-senang ngelupain semuanya. Jangan malah mengingat semua, apapun yang terjadi kita harus sama-sama, ya girls?" ujar Kayera.
Seyra dan Karamel mengangguk cepat tanpa ragu, tak lama tawa dari mereka pun tumpah tanpa alasan. Mereka terlihat sangat bahagia, bahkan saking bahagianya mereka tertawa sampai mata mereka menyipit. Dari mata Seyra, Karamel, da Kayera itu tak terbinar kebohongan. Tidak ada kebohongan yang terpancar dalam mata mereka, mereka.. Benar-benar merupakan teman yang tulus. Semoga, selalu akan seperti itu.
———
Jeno sibuk mondar-mandir di markas dengan terus berdecak sebal, beberapa kali Jeano menempelkan ponselnya pada telinganya namun sepertinya seseorang yang Jeano telpon tak menjawab panggil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemian dan Lukanya
Teen FictionAzriel Jemian Pradipta namanya, kerap di panggil Jemian atau ian. Cowok misterius yang menjadi wakil ketua Dream Riders Gang atau biasa disingkat DRG, Jemian punya banyak rahasia yang bahkan temannya sendiri tidak mengetahui banyak itu. Sampai akhir...