CHAPTER : 13

58 11 0
                                    

———

VOTE AGAR AKU MAKIN SEMANGAT UPDATE NYA, JANGAN LUPA FOLLOW UNTUK UPDATE LEBIH LANJUT DARI AKU!

ENJOY!

HAPPY READING

.

.

.

.

.

———


"So, Jen. Jadi rencana nya apa?" tanya Sella penasaran, Jenna tersenyum miring.

"Jadi gini.." Jenna berbisik pada teman-temannya itu dan menjelaskan rencananya.

"Lo yakin itu berhasil? Gue nggak yakin.." ujar Alia ragu.

Jenna berdecak sebal, "Lo kenapa sih Li? Dari tadi kayanya gitu mulu, percaya deh sama gue!" titah Jenna.

Alia hanya berdeham lalu mengikut Jenna dari belakang, Jenna jalan dengan memutarkan rambutnya itu dengan jari telunjuknya.

"Cabut yuk!" ajak Haidar pada yang lain, "Ngapain?" tanya Maven.

"Bosen gua, kita ke lapangan aja main basket." sahut Haidar, "Ayo." jawab Jemian.

Mereka pun beranjak diri, "Kalo ada apa-apa telpon aja ya?" ucap Jeano pada Seyra. Seyra mengangguk cepat sambil menikmati bakso itu.

Akhirnya seluruh anggota DRG pun pergi tanpa kecuali, punggung mereka semakin menjauh dan mereka meninggalkan kantin.

Melihat kesempatan itu Sella, Calista dan Alia ada di belakang Jenna, mereka menghampiri tempat dimana anggota DRG tadi berkumpul.

"Hai," sapa Jenna tersenyum, Seyra pun menoleh dan memutar bola matanya malas.

"Ngapain lo?" tanya Kayera to the point.

Jenna melipat tangannya dan terkekeh, "Sans aja kali Kay, gue disini mau berbuat baik kok." ucap Jenna tersenyum.

Kayera memutar bola matanya malas, "Apa? Berbuat baik? Gak salah denger gue? Lo kan cuman pembuat onar, pasti kesini mau cari gara-gara." sahut Seyra.

Jenna terkekeh, "Udah deh yang nggak dapet kasih sayang orang tua diem aja!" ucap Jenna meledek.

Seyra mengepalkan tangannya, ia pun berdiri. "MAKSUD LO APA?" sarkas Seyra emosi, ia menunjuk Jenna dengan jadi telunjuknya.

Jenna tersenyum miring, "Kenapa marah? Gue bener kan?" tanya Jenna.

Kayera pun dengan cepat ikut berdiri, "Kalo lo disini cuman pengen mancing emosi kita, mending lo pergi!" usir Kayera.

Jenna terkekeh, "Lo juga, anak yang kurang kasih sayang dari seorang papa. Dan gue denger.." Jenna mendekatkan sedikit wajahnya pada Kayera.

Lalu Jenna menunjuk kening Kayera dengan jari telunjuknya, "Papa lo tukang selingkuh ya?" bisik Jenna tersenyum.

PLAK!

Dengan emosi Kayera menampar Jenna dengan kencang, pipi Jenna terasa sangat panas. Gigi Jenna saling mengelutuk namun dia harus tetap terlihat santai dan tak boleh terpancing emosi, Jenna tersenyum miring mengusap pipinya yang merah.

"Wow! Gue di tampar." ucap Jenna terkekeh, kini semua murid yang ada di kantin melihat keributan itu. Sebenarnya mereka teralih karena suara tamparan dari Kayera yang cukup keras, jadi semua murid yang berada di kantin menoleh kearah mereka.

Jemian dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang