"Gue ngerasain jantung nih suka berdebar. Tetapi, gue nggak tahu artinya apa."
***
"
Perasaan senyum-senyum mulu. Lagi patah hati ya?"tanya Ethan.
Lavelyn memutar bola matanya malas. "Dimana-mana orang senyum tuh tandanya lagi bahagia. Lagi jatuh cinta. Ngaco mulu lo."
"Ya biar beda aja gitu,"ucap Ethan.
Lavelyn segera duduk di kursi untuk segera menikmati sarapan. "Gimana sekolah lo?"
"Lancar jaya. Nilai gue juga bagus. Eh, tau nggak Kak. Kemarin pulang sekolah gue lihat kak Asta ke toko bunga,"ujar Ethan.
Wajah Lavelyn seketika berseri. "Serius? Beli bunga apa dia?"
"Nggak tahu gue. Jelasnya, bawa bucket bunga gede sambil senyum-senyum,"ucap Ethan.
Lavelyn menopang kedua tangannya. "Kayaknya bunga buat gue deh."
"Ngarep lo,"desis Ethan.
Lavelyn terkekeh. "Nggak ada salahnya gue berharap. Lagian gue lagi masa pdkt sama Astalian."
"Kak, gue tahu lo suka sama kak Asta lama banget. Tetapi, gue rasa nggak gini juga. Nggak mungkin kak Asta mau pdkt sama lo,"heran Ethan tampak tidak percaya.
Lavelyn memicingkan mata. "Nggak percaya sama gue? Lo jadi Adik gue berapa tahun? Ada nggak, gue pernah bohong?"
"Ya nggak pernah sih. Tetapi, rasanya nggak mungkin. Secara kak Asta jaga pandangan dari cewek. Lo malah bilang lagi pdkt sama kak Asta. Nggak mungkin banget,"kekeh Ethan dengan kepercayaannya.
Lavelyn mengibaskan tangannya ke udara. "Terserah lo deh. Jadi males sarapan gue."
"Eh, mana boleh gitu. Nggak ada ya ceritanya skip sarapan cuma karena males,"ucap Paula.
Lavelyn tersenyum. "Nggak kok, Ma. Marahin aja tuh Ethan. Pagi-pagi udah bikin badmood. Masa dia nggak percaya aku pdkt sama Astalian."
"Ethan, kamu nih. Harusnya percaya dong. Kakak kamu tuh beberapa hari lalu habis di confess sama Asta. Pokoknya bilang tungguin dia percaya diri buat rasain cinta. Apalagi kejadian kemarin ya, Kak? Itu loh yang kamu nangis terus Asta nawarin peluk,"ucap Paula.
Lavelyn terkekeh ringan. "Ah, Mama. Jangan di bahas masalah nangisnya. Aku malu."
"Ngapain malu. Nangis itu wajar. Itu menandakan kamu beneran tulus suka sama Asta. Nggak usah malu ya, Kak. Perasaan kamu valid loh. Begitupun perasaan Asta yang masih ngambang. Pokoknya kamu terus aja dukung Asta supaya dia lebih percaya diri dan bisa mengekspresikan perasaannya. Anak Papa nggak boleh patah semangat,"nasehat Galen.
Lavelyn mengangguk. "Pasti aku akan semangat dalam mendapatkan hati Astalian."
"Hati kok diambil. Maruk lo sama organ tubuh sendiri,"sindir Ethan dengan mimik wajah mencibir.
Paula menepuk pundak Ethan. "Kamu nih suka banget isengin Kakak. Nggak boleh gitu, Ethan. Kita sebagai keluarga wajib support usaha keras Kakakmu. Nanti kalau kamu rasain jatuh cinta. Pasti kita dukung juga."
"Kalau misalnya kak Asta cuma php-in Kakak gimana? Percuma dong suka bertahun-tahun?"
Galen menggeleng. "Di dunia ini nggak ada yang nggak mungkin. Kalaupun pada akhirnya Asta bukan labuhan terakhir Kakak kamu. Setidaknya Kakakmu bisa rasain jatuh cinta yang amat bahagia. Urusan patah hati itu bisa di obati dengan adanya kita sebagai keluarga untuk menghibur. Gitu aja kok repot kamu tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Cowok Idaman!
Fiksi PenggemarIni kisah Lavelyn mengejar lelaki idaman yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Namanya Astalian Altama. Laki-laki yang bahkan tidak pernah menatap ke arahnya, tidak ingin di sentuh, irit bicara, dan selalu memejamkan mata setiap berhad...