_HTK_
Sedari tadi pagi mood Zean sudah tak bagus. Setelah pertemuannya dengan Husen di rumah Shani, Zean menjadi malas beraktivitas. Bawaanya pengen emosi mulu. Seperti barusan, Zean hampir bertengkar dengan pintu karena lengan bajunya yang tersangkut di gagang pintu.
Rollan merangkul bahu Zean, mengajaknya bercanda, meskipun Zean tak menampilkan wajah tertawa. Di sisinya ada Aldon dan Christof yang berjalan mengikuti. Tujuan mereka kali ini adalah kantin. Sekarang sudah tengah hari. Cuaca lagi panas-panasnya. Mereka butuh es untuk menghilangkan dahaga.
"Bejir rame bet dah," ucap Rollan.
"Maklum, tengah hari jadi pasti pada cari minum atau makan," sahut Aldon.
Mereka mendekat ikut mengantri membeli es. "Kalian mau es apa? Biar sekalin gua pesenin," tanya Christof.
"Gua coklat," ucap Rollan.
"Gua Taro," ucap Aldon.
"Gua juga Taro," sambung Zean.
"Oke. Ibuk es coklat dua, taro dua. Di press ya buk," pesan Christof.
"Iya, antri ya nak."
"Oke buk."
Sambil menunggu mereka berbincang biasa. Namun, Zean pergi ke penjual lain untuk membeli gorengan. Setelah mendapatkan gorengannya, saat Zean berbalik Vino yang membawa segelas es jeruk menabraknya hingga membuat es itu membasahi baju Zean. Zean terdiam memperhatikan bajunya yang basah dan kotor.
"Kalau jalan pakek mata dong! Es gua jadi tumpah kan!" marah Vino.
"Lo yang nabrak, lo juga yang marah? Sehat lo?" Balas Zean.
"Lo yang jelas-jelas puter balik ga liat-liat dulu."
"Gua dari tadi diem ya. Puter balik juga tiba-tiba lu udah ada di belakang gua. Harusnya lu yang jalan minimal kasih jarak. Lu ngapain mepet ke gua? Lu sengaja?!" sentak Zean.
"Kalo iya emang kenapa? Ga terima lu?" kata Vino sambil memandang remeh.
"Jangan bikin gua emosi Vin. Gua lagi males berantem," kata Zean. Dia akan berlalu meninggalkan Vino, tapi bisikan Vino membuat Zean murka, "Kak Shani sexy ya, boleh kali gua pakek?"
"Bacot lo anjing!" Bentak Zean sambil mendorong tubuh Vino hingga mundur beberapa langkah. Keributan yang mereka lakukan mengambil atensi penghuni kantin.
"Eh, ada apa tuh?" tanya Rollan, melihat asal keributan.
"Zean cok sama Vino," ucap Aldon.
"Bisa marah lo?" Zean yang memang sudah tidak mood dan terbawa emosi langsung melayangkan bogeman ke arah Vino, hingga mengenai pipinya. Dengan sekali bogeman yang Zean berikan Vino terjatuh ke lantai. Tak hanya itu, Zean kembali mendekati Vino akan kembali memberi pelajaran. Hingga terjadi pertikaian diantara mereka. Vino pada akhirnya juga membalas pukulan Zean di saat ada momen. Ketiga teman Zean segera memisahkan mereka berdua sebelum diketahui oleh guru. Bisa berabe.
"Zean udah, Zean udah!" Aldon menarik tubuh Zean, menjauhkan dari Vino yang terkapar di lantai, meski pun masih dalam keadaan sadar.
"Lepasin gua, Do! Gua mau kasih orang itu pelajaran biar mulutnya ga ngeluarin kata-kata sampah lagi!"
"Selesaiin baik-baik Ze, bukan kayak gini."
"Percuma! Itu orang juga ga bakal bisa diajak baik-baik. Dia terus aja ngajak gua gelud! Sini lo anjing, urusan kita belum kelar!" Zean berontak ingin kembali menyerang, tapi Aldon dan Rollan menahannya. Sedangkan Christof menengahi di tengah.
"Ada apa ini?!" guru piket ternyata sedang berkeliling dan menemukan keributan di kantin.
"Ada yang berantem pak," jawab salah satu siswa.
"Siapa?"
"Zean sama Vino."
Guru piket langsung menemui pelaku, yaitu Zean dan Vino. Keadaan di sana Zean dan Vino yang sudah dipisah, langsung diminta guru piket untuk datang ke ruang BK. "Kalian, ke ruang BK sekarang!"
_HTK_
Kini di ruang BK, Vino dan Zean duduk bersebelahan di hadapan guru BK. Mereka berdua masih diam mendengar guru yang ceramah. "Paham kalian? Jadi siapa yang lebih dulu membuat masalah diantara kalian?"
"Zean pak!" Ucap Vino.
"Loh, kok gua?! Lo kali!" Balas Zean tak terima.
"Lo yang numpahin minuman gua!"
"Lo yang nabrak gua duluan!"
"Tapi lo yang mukul gua duluan!"
"Karna lo ngomong yang ga senonoh!"
Mereka terus berdebat hingga membuat guru BK pusing. Ia menggebrak meja, hingga membuat Zean dan Vino terdiam, sama-sama menahan emosi. "Sudah cukup! Tidak malu kalian berantem seperti anak kecil?!" Mereka diam tak menjawab.
"Zean. Kamu itu anak OSIS, tapi berantem seperti tidak ber-attitude. Bagaimana jika anak-anak yang lain mencontoh sikap jelek kamu yang kayak gini? Ga malu kamu?"
"Saya berantem juga ada penyebabnya pak," sahut Zean.
"Jelaskan."
"Saya beli gorengan, tapi tiba-tiba Vino udah ada di belakang saya, terus minuman dia tumpah dibaju saya. Dan itu sengaja dia lakuin pak, dia udah bilang sendiri ke saya!"
"Ga usah bikin cerita deh lo! Lo yang nabrak dan nonjok gua duluan!" Balas Vino tak mau kalah.
"Sudah! Sudah! Apa pun itu, kalian tetap saja salah! Kenapa tidak menyelesaikan dengan kepala dingin? Kalian seperti anak kecil saja." Guru BK kembali mengoceh menceramahi mereka berdua, sampai membuat telinga panas. Hingga akhrinya mereka diperbolehkan untuk meninggalkan ruangan. Vino lebih dulu pergi dari sana sambil melirik remeh ke arah Zean.
Zean pun ikut keluar dari ruangan. Dia berjalan di tengah lorong kelas yang sepi karena bal masuk sudah kembali berbunyi beberapa menit yang lalu. Sambil berjalan Zean membuka ponselnya, saat menyalakan data internet muncul pesan dari Shani yang dikirim beberapa menit yang lalu. "Shani ada di rooftop?" Zean segera pergi ke rooftop, memastikan apa Shani masih berada di sana atau tidak.
Dah gitu aja maap buat typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA TENTANG KITA II [END]
Teen Fiction"Akan aku pastikan cerita kita berakhir Bahagia." _Zean Start : 5 Januari 2024 End : 27 Maret 2024 Revisi : 14 Juli 2024 Selesai : 14 Juli 2024