_HTK_
Motor Zean berhenti di depan rumah Shani. Ya, motor Zean sudah dapat kembali digunakan. Tak ada kerusakan yang parah, tapi ada bekas beretan yang menghiasi motornya sekarang. Namun, tak apa yang penting masih bisa digunakan, karna ini adalah motor kesayangannya.
Zean menatap mobil yang terparkir lebih dulu, gerbang pun sedikit terbuka. Dia tau pemilik mobil itu, karna sudah pernah liat sebelumnya. Aran? Batin Zean. Tentu dia tak suka. Permasalahannya dengan Shani kemarin belum usai, apa sekarang akan kembali bertambah?
Zean melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan mengucap salam di depan pintu. Mama Shani menyambut Zean dengan senyuman. "Assalamuallaikum, tan."
"Waalaikumsalam." Zean menyalimi tangan Mama Shani sopan.
"Ada tamu ya?" tanya Zean.
"Iya, temen Shani. Tapi Shaninya ga mau nemuin. Kayaknya sebentar lagi dia pulang," jelas Mama Shani.
"Shani kenapa memangnya?"
"Shani lagi ga enak badan. Ada di kamar. Mungkin karna itu dia malas ketemu orang," jawab Mama Shani.
"Shani sakit? Sejak kapan?" Kaget Zean. Sebab dirinya tidak tau menau dengan keadaan Shani sekarang. Pacar macam apa Zean ini, sampai pacarnya sakit saja tidak tau.
"Kemarin. Kecapen anaknya," jelas Mama Shani.
Kini muncul seseorang dari belakang Mama Shani, yaitu, Krisna dan juga Aran. "Ma, temen kak Shani mau pulang," kata Krisna.
"Tante saya pamit saja. Shani sepertinya ingin istirahat," kata Aran.
"Shani masih ga mau keluar?" Aran menggeleng sebagai jawaban. "Ga papa tante. Masih bisa ketemu lain waktu," kata Aran, "Saya pamit." Aran menyalimi tangan Mama Shani kemudian beranjak pergi. Namun, laki-laki itu masih sempat-sempatnya menatap nyalang ke arah Zean. Menyebalkan memang!
"Lo mau ketemu Kak Shani juga Zee? Kalau kak Shani ga mau keluar, jangan pulang ya? Kita main PS dulu," ajak Krisna.
"His, kamu ini main mulu. PR kerjain sana," tegur Mamanya.
"Apalah Mama ini. PR aku udah selesai," kata Krisna.
"Ayo nak, masuk." Mama Shani mempersilahkan Zean untuk masuk. Kemudian langsung menuntun Zean ke kamar Shani. Mama Shani mengetuk pintu kamarnya lagi setelah beberapa saat yang lalu.
"Apa lagi Ma? Shani ga mau ketemu sama Aran!" Teriak Shani dari dalam.
"Kali ini bukan Aran sayang. Ini Zean, dia mau ketemu kamu," balas Mama Shani. Kemudian terdengar gedebag-gedebug dari dalam kamar.
Ceklek~
Akhirnya pintu terbuka menampilkan Shani yang acak-acakan. Rambut semrawut bak singa, wajah yang pucat tanpa polesan make up, baju yang kusut. Shani terdiam beberapa saat. Namun, kemudian matanya melebar melihat Zean yang berdiri di samping Mamanya. Shani buru-buru kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Dia malu! Mengapa Mamanya tak bilang kalau Zean juga ikut ke atas? Shani kira Zean menunggu di bawah.
"Kok masuk lagi? Ini ada Zean loh," kata Mama Shani.
"Mama ga bilang Zean ikut ke sini! Shani malu kayak gembel gini!" Sahut Shani dari dalam. Mama Shani terkekeh mendengarnya. "Biarkan dia bersiap. Kita tunggu di bawah saja," kata Mama Shani. Zean mengangguk dan mengikuti untuk turun menunggu di bawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA TENTANG KITA II [END]
Fiksi Remaja"Akan aku pastikan cerita kita berakhir Bahagia." _Zean Start : 5 Januari 2024 End : 27 Maret 2024 Revisi : 14 Juli 2024 Selesai : 14 Juli 2024