23

2K 220 10
                                    

_HTK_

Hari-hari berlalu, kini Zean sedang disibukkan dengan ujian tengah semester dua yang akan segera berlangsung. Meski pun malas belajar, tapi tekad Zean adalah mendapat nilai yang bagus dengan berbagai caranya, salah satunya adalah menyontek. Sudah hal yang wajar jika para pelajar itu menyontek dalam menghadapi suatu ulangan atau ujian. Jika hasilnya masih saja jelek, yang terima nasib saja.

"Kalian mau bikin contekan dari materi mana sampe materi mana?" tanya Aldon pada ketiga temannya.

"Guru kita belum ngasih kisi-kisi, jadi bingung mau bikin contekan yang mana," sahut Christof.

"Biasanya para guru ngasih pagi dihari ujiannya mau dilakuin," imbuh Rollan.

"Bjir, terus kita belajarnya gimana kalau guru aja ngasih kisi-kisinya mendadak gitu," sahut Zean.

"Tenang, ntar gua cari info di kelas sebelah. Kadang guru kita sama guru mereka beda-beda, ada yang mau ngasih kisi-kisi duluan," kata Rollan menenangkan.

"Ntar ngopi yok, dari pada pusing mikirin ujian, mending kita bersantai. Udah lama kita ga nongki kan?" celetuk Christof.

"Boleh tuh, gua mau. Lu gimana Zee? Biasanya sibuk lu," tanya Aldon.

"Sabi ajalah, gass!" Sahut Zean.

"Kita ngopi di warung dendang aja," saran Rollan.

"Bjir, warung bapak-bapak itu Lan," celetuk Aldon.

"Mata kau bapak-bapak, banyak anak muda juga di sana Don. Lu belum tau aja sih, makanya mampir ke sono biar tau."

"Gua pernah lewat sono bapak-bapak doang."

"Lo lewatnya waktu pagi kali, kalo pagi emang banyakan bapak-bapak, tapi kalau udah agak siangan mulai tuh anak muda pada ngumpul."

"Iya sih, gua lewat waktu pagi."

"Jadi gimana mau ga?" tanya Rollan meminta persetujuan lagi. Yang lain mengiyakan saran dari Rollan. "Jam setengah 7 ya?"

_HTK_

Zean dan ketiga temannya sudah sampai di warung Dendang. Mereka mengambil tempat duduk yang masih kosong kemudian salah satu memesan. Sambil menunggu Zean mengecek pesan yang dia kirim ke Shani, yang masih belum ada jawaban. Dia mengirim pesan kalau mau keluar dengan temannya. Sepertinya Shani sedang bersama keluarganya atau makan mungkin, jadi belum sempat menjawab pesan. Zean membiarkan saja, yang penting dia sudah memberi tau. Zean meletakkan ponselnya di atas meja, kemudian bergabung dengan pembicaraan temannya.

"Ah ga asik lu cemen!" Ejek Aldon pada Christof.

"Eh kalian denger ga sih, kemarin ada tawuran para pelajar antar sekolah?" Celetuk Rollan.

"Tawuran? Sekolah mana sama mana? Ada yang metong ga?" sahut Christof bertanya. Dia kalau sudah urusan pertengkaran pasti heboh ingin tau ceritanya.

"Kagak tau. Yang gua dapet ceritanya, anak sekolah Galaxy sama sekolah Adiwijaya pada mau ketemuan di blok merah. Mereka buat kesepakatan bawa orang maximal dua puluh orang anak aja, tapi yang dari sekolah Adiwijaya malah bawa pasukan lebih. Yang sampe duluan sekolah Adiwijaya, yang dua puluh itu udah nungguin, sedangkan sisanya pada sembunyi. Terus Sekolah Galaxy dateng dan terjadilah tawurannya, pada pakek sajam bjir. Tapi belum ada 3 menitan udah pada bubar karna polisi dateng, beberapa dari mereka katanya ada yang ketangkep," jelas Rollan.

HANYA TENTANG KITA II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang