39

1.9K 227 19
                                    

_HTK_

"Dua porsi ya bang. Buruan," pesan Kathrin.

"Iya neng, sabar ngapa," jawab penjual. Untung penjualnya cukup akrab saat melayani pelanggan, jadi enak diajak bercanda.

Kathrin beranjak ikut duduk dikursi yang tersedia, di sebelah Zean. Lelaki itu terlihat memainkan hp miring, memainkan game online. Kathrin melirik Zean yang nampak sibuk, jarinya bergerak lincah.

"Ze, kok lo bisa putus sama pacar lo?" tanya Kathrin kepo.

"Kepo lo jadi cewe. Diem deh," jawab Zean. Kathrin berdecih mendengar jawaban Zean. "Pinjem game lo dong," pinta Kathrih, karena melihat game Zean sepertinya seru.

"Main sendiri sono dihp lo," jawab Zean.

"Hp gue lobat, toh juga ga punya gamenya. Gue pinjem bentar doang Ze jangan pelit. Atau gue teriak nih," ancam Kathrin.

"Kayak berani teriak aja," sahut Zean meremehkan.

"Lo nantangin? Oke. TOLONG ZEAN—hmmpttt." Mulut Kathrin sontak dibekap oleh Zean. Dia tak menyangka cewe gila disebelahnya akan melakukan hal ini. "Sst, jangan teriak anjing," kata Zean.

"Neng, jangan berisik dong." Mas penjual sampe ikutan komen. Kathrin hanya mengangguk dengan mulut yang masih dibekap. Kemudian dia menggigit telapak tangan Zean sampe berteriak.

"Makanya jangan remehin gue," kata Kathrin.

"Mana pinjem." Zean akhirnya mau meminjamkan ponselnya pada Kathrin. Dia melihat cara main Kathrin yang masih kaku. Dia menahan tawa saat playernya mati saat dimainkan Kathrin. "Ngapain ketawa?"

"Ya serah gua lah," jawab Zean saat tertangkap basah menahan tawa.

"Dosa lu ngetawain gue."

"Dosa lu ngefitnah gua," balas Zean.

"Dih, mana ada gue ngefitnah, emang faktanya lo ngetawain gua. Hih!" tangan Kathrin bergerak seperti ingin menjitak kepala Zean.

Sebuah mobil berhenti di pinggir jalan, kemudian yang berada di dalam keluar dari mobil. "Lhoh Shan, itu bukannya Zean?" tanya Feni pada Shani.

Memang yang berhenti adalah mobil yang dikendari Feni dan Shani. Feni mengingingkan jajan pisang coklat. Namun, siapa sangka mereka malah ketemu dengan Zean yang sekrang sedang bersama seorang perempuan.

"Iya itu Zean."

"Sama siapa itu?" bingung Feni. Sedangkan Shani tanpa menjawab langsung menghampiri Zean. Di menarik Zean menjauh dari Kathrin. Sedangkan Kathrin menatap terkejut karena didatangi dua kakak tingkatnya.

"Ngapain kamu di sini? Siapa dia?" Cerca Shani.

"Perlu banget kamu tau?" Jawaban mengesalkan Zean beri, yang membuat Shani semakin meledak.

"Perlu! Aku ga suka kamu deket sama cewe lain."

"Kamu marah? Terus kemarin kenapa kamu deket sama cowo lain? Dan saat itu kamu tetep ga mau dengerin keinginan aku buat kamu ngejauh dari cowo-cowo itu."

"Husen lagi? Dia temen aku!"

"Temen? Bukannya pacar? Kan kemarin habis ditembak."

HANYA TENTANG KITA II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang