_HTK_
Pagi-pagi buta Zean sudah berada di rumah Shani. Untung saja Mama Shani sudah bangun, sehingga Zean bisa masuk ke dalam rumah. Alasan mengapa Zean berada di rumah Shani pagi ini, karena ingin jogging bersama. Mereka sudah berniat untuk jogging di taman kota, mumpung hari libur. Namun, ternyata Shani masih belum bangun. Mungkin karna efek semalam hujan, sehingga suhu pagi ini membuat keenakan untuk tidur.
"Kamu bangunin anaknya. Mama mau beres-beres," kata Mama Shani.
"Oke Tan," jawab Zean. Dia segera menuju kamar Shani. Saat masuk, ternyata benar Shani masih berada di balik selimut tebal, meringkuk tertidur dengan nyenyaknya. Zean dengan perlahan mendekati Shani, berusaha untuk tidak membuat keributan, walau pun niatnya memang ingin membangunkan Shani.
Zean duduk di tepi kasur, memandang pacarnya yang nampak cantik meskipun dalam keadaan tertidur. "Cantik banget pacar gua," gumamnya.
Kringgg!
Zean sedikit melonjak karna terkejut mendengar jam alarm yang Shani pasang telah berbunyi. Namun, Zean tak ada niatan untuk mematikan, biarkan Shani yang mematikannya jika terbangun. Benar saja, tangan Shani bergerak mematikan alarm itu. Namun, dia masih tak sadar adanya Zean di sisinya. Setelah alarm mati Shani bukannya bangun, malah kembali menutup dirinya dengan selimut, berniat kembali tertidur.
Namun, sebelum itu terjadi, Zean segera menarik kembali selimut Shani, agar sang empu membuka mata. "Ck, Mama jangan ganggi tidur Shani. Shani ngantuk," gumam Shani masih belum sadar sepenuhnya. Zean mengulum bibirnya, manahan tawa.
Shani kembali menarik selimutnya, tapi Zean juga kembali menarik tak membiarkan Shani untuk kembali tertidur. "Ish! Mama!" Kesal Shani setengah merengek. Hal itu membuat Zean terkekeh. Dahi Shani mengernyit karena sadar suara kekehan itu tidaklah suara Mamanya. Perlahan dia menajamkan pengelihatannya dan terkejut karena ada Zean di dalam kamarnya.
"Zean?!"
"Hai," sapa Zean dengan santai. Shani sontak merubah posisi menjadi duduk. Rambut yang acak-acakan dan wajah tanpa make up masih tak membuat wajah Shani berkurang kecantikannya. Justru Zean malah senang melihat pemandangan seperti ini.
"Sejak kapan kamu di sini?"
"Baru aja," jawab Zean.
"Kenapa ga bangunin aku?"
"Kalau aku bangunin kamu, kasihan jam alarmnya jadi ga berguna. Tapi sekarang kamu udah bangunkan," jawab Zean lagi.
"Aaa, aku malu, wajah aku masih jelek." Shani menutup wajahnya dengan telapak tangan. Dia malu, merasa wajahnya jelek ketika bangun tidur. Pasti mirip singa, pikirnya.
"Kenapa malu? Kamu cantik kok. Aku seharian juga betah kalau buat mandangin wajah bangun tidur kamu." Zean menyingkirkan tangan Shani dan memandangi wajah sang pacar, sehingga membuat pipi Shani memerah malu.
"Ih kamu gombal!" Shani menoyor kening Zean pelan, tanda dirinya salting. Zean terkekeh menanggapinya. "Jadi gimana, jadi jogging ga pagi ini?" tanya Zean.
"Oh iya! Aku lupa kalau kita mau jogging."
"Sekarang kamu siap-siap gih, aku tungguin di sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA TENTANG KITA II [END]
Teen Fiction"Akan aku pastikan cerita kita berakhir Bahagia." _Zean Start : 5 Januari 2024 End : 27 Maret 2024 Revisi : 14 Juli 2024 Selesai : 14 Juli 2024