𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒑𝒂𝒉𝒍𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒑𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈
𝑫𝒂𝒏 𝑷𝒂𝒏𝒈𝒆𝒓𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓 𝒌𝒖𝒅𝒂𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝔃𝓪 𝔃𝓪𝓷𝓴𝓪~
Lelah dengan suasana di rumahnya gadis itu kini berjalan sendirian di jalanan sepi .
Wajah nya masih sembab akibat menangis tadi membuat wajah gadis itu sedikit kusam.
𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠!!, bukan kusam.
wajah gadis itu terlihat pucat.
mungkin karena lelah atau ada hal lain.
badan gadis itu kini kian melemas, rasanya kedua pasang kaki itu sudah tak mampu untuk berdiri tegak.
𝘽𝙧𝙪𝙪𝙠𝙠!!
Gadis itu terduduk di pinggiran jalan itu.
ia saat ini benar benar lemas. ntah lah apa yang terjadi pada tubuh nya.
namun siapa sangka cairan kental berwarna merah itu kembali menetes dari rongga hidung nya.
"da.... darah.... "
gumam gadis itu, tangan yang ia guna kan untuk mengusap noda darah itu ia tatap.
tangan gemetar itu kini sudah di nodai warna darah.
Dan alhasil buliran air mata kembali menetes setelah tadi sempat berhenti.
"Bang.... renza mimisan lagi.... " lirih gadis itu.
Saat ini ia benar benar terlihat tak berdaya.
"kalo lo tau renza mimisan lagi... lo bakal panik kayak hari itu gak?..... nanti kalo gw mau berangkat ke sekolah siapa yang bakal anterin renza?...... Kalo renza bangun nya kesiangan siapa yang bakal bangunin renza?..... terus siapa yang bakal nungguin renza pulang sekolah di balkon buat makan siang bareng? "
pertanyaan -pertanyaan itu ia utara kan walau ia tau bahwa diri nya hanya seorang diri.
Tak lama terhanyut dalam keheningan, suara deruan sebuah motor tertangkap di indra pendengaran renza.
dengan cepat renza menundukkan kepala nya agar tidak ada yang melihat keadaan hidung nya yang masih saja mimisan itu.
siapa sangka motor itu malah berhenti tepat di samping renza membuat jantung gadis itu berpacu semakin cepat.
"Emhh... Mbak boleh nanya..perkompleks-an pusaka putih di mana ya..? "
Karenza mencoba menetral kan suara nya agar tidak terdengar gemetar.
"tinggal lurus aja... nanti ada perempatan belok kiri... "
jawab gadis itu tanpa menoleh kepada lawan bicara nya.
"Oh... Oke... makasih ya mbak... "
orang itu pergi begitu saja ketika pertanyaan nya telah di jawab.
setelah merasa orang itu sudah benar benar pergi.
karenza kembali mendongak kan kepala nya, gadis itu terkekeh pilu.
"Tuhan....! Tolong kirimin renza seseorang yang bisa membuat renza tenang... cukup malam ini aja... renza butuh ketenangan... "
tutur gadis itu, berharap ada orang yang bisa mengerti tentang diri nya.
Lama renza terdiam hingga akhir nya gadis itu kembali mendengar suara deruan motor yang tadi menghampiri nya.
tak ingin wajah bersimbah darah itu di lihat orang lain, karenza kini kembali menunduk kan kepala nya.
namun tiba-tiba saja suara motor itu menghilang dari pendengaran nya. Dan tiba-tiba......
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]
Novela Juvenil𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒋𝒂𝒏𝒋𝒊 𝑲𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒖 𝒖𝒄𝒂𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏...