𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝗸𝗹𝗶𝗸 𝘁𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗯𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶 𝗽𝗼𝗷𝗼𝗸 𝗸𝗶𝗿𝗶 𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝗳𝗮𝘃𝗼𝗿𝗶𝘁 𝗺𝘂!
________
Kini keduanya telah berada dikamar cakra.
Keduanya hanya hening ketika mereka duduk di sofa kamar .
Mereka di kepung perasaan gugup di dalam lubuk mereka masing-masing.
Keadaan canggung itu berlansung selama tujuh menit. Hingga...
Cakra berdiri dari duduknya dan berjalan menuju lemari pakaian.
Pria itu membuka lemari dan mengambil beberapa pakaian dari dalam sana.
Sebelum akhirnya...
Pria itu melemparkan sebuah kaos oblong hitam dan hoodie putih milik nya ke arah renza.
"Ganti baju lo.. Jangan buat gw khilaf... "
Renza yang belum ada persiapan itu lantas kaget dan langsung menangkap baju yang di lemparkan cakra.
Perlahan ia menunduk dan melihat style yang ia pakai.
Ternyata benar, pakaian nya terlalu terbuka hari ini.
Jadi lebih baik ia menggantinya dengan pakaian cakra yang jelas cukup besar untuknya.
Gadis itu menoleh kearah cakra yang kini telah santai memainkan ponselnya di atas ranjang.
Lalu bergegas kekamar mandi untuk berganti pakaian.
Tak butuh waktu lama, kini gadis itu keluar setelah selesai berganti pakaian.
Sejenak gadis itu menghentikan langkahnya, lalu melihat pria itu masih tak beranjak dari tempat semula.
Dan kini ia melanjutkan langkanya menuju ranjang.
Sedangkan cakra, ia sadar bahwa gadis itu berjalan kearah ranjang.
Tapi ia lebih memilih mengabaikan nya dan tetap fokus pada ponsel.
Renza duduk di sisi ranjang dengan canggung.
Sebenarnya saat pertama kali bertemu lagi dengan pria itu, renza sudah dapat merasakan sikap dingin dari cakra.
Bahkan hingga saat ini pria itu masih tetap dingin.
Tapi renza memaklumi nya, karna sebenarnya kan dari awal bertemu.
cakra memang sedingin itu padanya.
Renza menoleh kearah cakra, lalu berusaha untuk melihat isi ponsel pria itu.
Namun tidak terlihat.
Kini gadis itu duduk semakin dekat dengan cakra, lalu menyandarkan kepalanya ke pundak pria itu.
Lalu tersenyum ringan.
"Liat apaan sih di HP... Sampe lupa kalo ada gw di sini.... "
Ucap gadis itu pelan.
"Gak ada.... "
Renza hanya menghela nafas pelan mendengarnya.
Suara dingin dan datar itu benar benar membuatnya kesal.
"Tadi sore aja.... Meluk meluk... Nangis nangis... Meluk nya gak mau lepas... "
"Giliran sekarang... Gw nya di cuekin... "
Renza mencoba menyindir pria itu dengan cara yang lembut.
Namun sepertinya tak membuat dinding es pria itu roboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]
أدب المراهقين𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒋𝒂𝒏𝒋𝒊 𝑲𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒖 𝒖𝒄𝒂𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏...