23

16 4 0
                                    

𝑵𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏...
𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒆𝒅𝒂..

𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑧𝑎 𝑧𝑎𝑛𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎~

Baru saja melangkah masuk kedalam rumah, sebuah pelukan langsung gadis itu dapat kan.

Pelukan yang begitu familiar, aroma farfum yang begitu harum.

Tubuh hangat dan atletis itu adalah milik cakra.

Tubuh pria itu bergetar hebat dan hal itu dapat di rasa kan oleh renza.

"ren.. gw khawatir banget sama lo.."

"Lo kemana aja.... gw udah nyariin lo tapi gak ketemu... "

"Kata bunda juga ... Lo tadi matiin telfon bunda ya... "

Renza tak bergeming, gadis itu masih terdiam dalam pelukan cakra.

Bukan karna apa apa, bukan karna ia nyaman dalam pelukan itu, bukan karna ia rindu dengan pelukan itu.

Tapi ia menunggu, apakah akan ada masalah yang ia dapat sebentar lagi.

Tapi melihat ketenangan di ruangan itu seperti nya ada yang akan terjadi.

"Bang zefri mana... ?"

Tanya gadis itu.

"Udah balik ke Jogja.. lo tenang aja.."

Afgan berucap seakan tau apa yang ada di pikiran renza.

"Lepasin gw ra.... "

"Gw pengen istirahat... "

Suara gadis itu datar, namun terdengar sedikit bergetar.

Mendengar ucapan renza, cakra merenggang kan peluk kan nya lalu menatap kedua lensa indah milik kekasih nya.

"lo marah sama gw...? "

Renza tak menjawab, gadis itu mundur beberapa langkah lalu berbalik menghadap air yang masih berdiri di belakang nya.

"air... makasih ya... Lo udah nganterin gw.. Lo pulang aja.... gw pengen istirahat... "

"Sekalian.... "

Ucap gadis itu terjeda.

Lalu renza melirik kearah cakra yang masih menatap nya heran.

"Bawa adek lo pulang.... nanti dia ngerusuh waktu gw istirahat.. "

Ucap gadis itu.

𝘿𝙚𝙜!

Seketika detakan jantung cakra berulah tak karuan , hati nya terasa begitu ngilu.

Ucapan renza benar benar meruntuhkan  pertahanan hati cakra.

"Ren.... "

Gumam pria itu.

namun tak menghiraukan itu, renza langsung pergi untuk mengistirahat kan tubuh nya.

Cakra ingin mengejar langkah gadis itu, namun lengan nya di tahan oleh afgan.

"Udah malam.... Lo pulang aja... renza biar gw yang urus... "

"Tapi... "

"jangan buat gw ngomong hal yang sama.... "

Mendengar itu cakra hanya bisa berdecak kesal.

Ia sangat ingin tau kenapa renza mengabaikan nya, tapi yang di katakan afgan benar.

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang