45

7 1 0
                                    

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙢𝙪!

___

Berhari-hari telah berlalu, seminggu sudah di lalui renza dengan penuh rasa bosan.

Pasalnya ia sangat ingin berjalan jalan dengan cakra, tapi akhir akhir ini cakra memang benar-benar tak bisa di ganggu.

Pria itu benar benar sibuk.

Tapi baru saja dua hari yang lalu ia mendapat kabar dari fajar bahwa cakra sempat di larikan kerumah sakit.

Ia sangat ingin bertemu pria itu, tapi zefri selalu melarangnya keluar rumah.

Jika pun ada hal penting, ia harus pergi bersama alam.

Kini gadis itu, sedang duduk di balkon kamarnya.

Memandangi alam yang sangat indah jika di lihat dari tempatnya.

Tak lama, suara ketukan pintu membuat renza sadar dari lamunan nya.

Tanpa pikir panjang, gadis itu langsung beranjak masuk kedalam kamar.

Lalu membuka pintu kamarnya.

Dan gadis itu langsung mendapati pembantunya sudah ada di depan kamarnya.

"Kenapa bik...? "

Tanya gadis itu kepada wanita yang jelas lebih tua darinya itu.

"Itu... Di luar ada tukang paket... "

Renza Mengernyit heran ketika mendengar hal itu.

"Paket... Paket siapa..? "

"Kayaknya teh.. Paketnya punya non..... "

"Lho.. Renza gak ada pesan paket bik...
Mungkin punya si Trio boy itu gak..? "

Pembantu itu menggelengkan kepalanya, menyangkal ucapan renza.

"Bukan non.. Tadi bibi udah tanya sama den alam, den afgan, dan den zefri.. Tapi gak ada yang mesan... "

Ucap pembantu itu.

Mendengar itu renza langsung menutup pintu kamarnya.

"Coba renza liat dulu ya bik.. "

Renza berucap sembari berjalan mendahului pembantunya.

*

Pintu itu terbuka, menampilkan renza di dalamnya.

"Atas nama mbak renza... "

Ucap sangat kurir ketika mendapati renza membuka pintu.

"Iya mas... Kenapa ya.. "

Renza menatap heran pada sang kurir, kenapa mencari dirinya.

Seingat renza ia tak ada memesan barang sama sekali.

"Ini mbak.. Ada pesanan buat mbak.. Mohon di Terima... "

Kurir itu menyerahkan buket bunga mawar yang ada di tangan nya kepada renza.

"Ini paketnya sudah di bayar.. Jadi mbak nya gak perlu bayar lagi.. "

Ucap kurir itu dengan sopan.

Sedangkan renza masih bingung dengan pesanan ini.

"Maaf mas... Ini dari siapa ya... ? "

Tanya gadis itu heran.

"Saya gak tau nama nya mbak.. Tapi kata orangnya.. Baca aja surat yg ada di bunga itu.. Nanti mbak pasti tau.. "

Renza hanya mengangguk pelan sebagai jawaban, walaupun sebenarnya ia masih sangat bingung.

Setelah kurir itu pergi, renza kembali masuk kedalam rumahnya.

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang