𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒍𝒖𝒌𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 𝒕𝒂𝒌 𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒃𝒖𝒉 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒎𝒂𝒂𝒇...
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑧𝑎 𝑧𝑎𝑛𝑘𝑎~
Hujan kini masih terjun dengan deras, padahal dari tadi malam hujan sudah mengguyur di wilayah ibu kota.
Pagi ini begitu sejuk, sehingga membuat renza memakai hoodie kesayangan nya.
Dan tak lupa masker untuk menutupi luka yang masih membekas di pipi nya.
Mobil antaran renza kini sudah memasuki gerbang sekolah.
Ketika mobil itu terbuka, renza turun dengan beberapa bodyguard yang sudah melindungi renza dengan payung.
Gadis itu berjalan hingga ia memasuki lorong sekolah.
Tapi aneh nya, sedari tadi kenapa orang selalu menatap nya dengan aneh.
Apakah ada yang salah dengan penampilan nya.
Atau ada hal lain.
Gadis itu terus berjalan di lorong untuk menuju ke kelas tanpa memperdulikan tatapan aneh orang-orang pada nya.
Hingga ketika gadis itu hendak masuk kedalam kelas, Dhea datang lalu menarik tangan nya.
Dhea ntah mau membawa nya kemana, tapi renza hanya pasrah dengan perlakuan Dhea.
"Za.... Liat.... "
Dhea berucap ketika mereka sudah sampai pada tempat yang di tuju.
Renza seketika mematung, kala ia melihat di papan mading itu ada foto nya yang berada di taman bersama flora kemarin.
Dan terlihat jelas di foto itu bahwa renza lah yang menusuk flora dengan pisau.
"D... Dhea... I.. Ini... Siapa yang nempel... "
Dhea hanya menggeleng, jujur gadis itu pun tak tau.
Yang ia tau hanyalah ketika ia sampai di sekolah foto itu sudah tertempel di situ.
"Gimana za.... satu sekolah berfikiran kalo lo yang nusuk flora.... "
Renza tak menggubris, ia hanya diam sembari menatap foto di papan mading itu.
Foto itu terlihat jelas begitu asli, seolah olah di foto itu ia lah yang menusuk flora.
Padahal tidak sama sekali, ia bahkan tidak ada menyentuh pisau itu.
"Cih... Ternyata primadona sekolah sekaligus salah satu aset sekolah ini..
cara main nya kotor juga... "Mendengar ucapan itu, renza seketika menoleh ke arah sumber suara.
"Kirain cewek cantik, tomboy, plus baik.... Ternyata asli nya lebih busuk dari pada kotoran anjing... "
Orang orang itu berucap, berupaya untuk menyinggung renza.
"Lo semua bisa gak ....gak usah ngomong kayak gitu.... "
"Lo pada tu laki laki.... Kenapa mulut nya lebih parah dari pada perempuan sih..."
Renza berucap, mencoba untuk membela diri nya.
"Idih... Merasa tersindir ya lo.... "
"Maka nya kalo gak mau di sindir tu... Gak usah berbuat jahat... "
Empat laki laki di hadapan nya itu menatap renza dengan jijik.
"Nyesel gw pernah kagum sama cewek biadab kayak lo ren.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]
Teen Fiction𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒋𝒂𝒏𝒋𝒊 𝑲𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒖 𝒖𝒄𝒂𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏...