42

10 1 0
                                    

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙙𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙪 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙠𝙡𝙞𝙠 𝙗𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙥𝙤𝙟𝙤𝙠 𝙠𝙞𝙧𝙞 𝙗𝙖𝙬𝙖𝙝.

________

Pagi menjelang siang kali ini cukup terik, matahari bersinar begitu terang.

Membuat penampilan langit itu menjadi cerah.

Kini gadis itu berjalan perlahan, setelah selesai mengurus keterangan nilai dari sekolah lamanya itu.

Renza memutuskan untuk berkeliling sebentar, udara yang begitu menyegarkan.

Lingkungan yang sangat ia rindukan .

Tempat yang menyimpan banyak kenangan di masa putih Abu-Abunya.

Yang mengajarkan dia arti dari persahabatan yang begitu indah.

Kini langkah anggunnya berjalan manaiki satu persatu anak tangga menuju lantai dua.

Dengan diikuti oleh alam di belakangnya, gadis itu berjalan perlahan.

Lalu berhenti kala ia sudah sampai di lantai dua, dan di depan kelas lamanya.

Renza melihat melalui jendela pada tempat yang dulu ia gunakan untuk belajar.

Yang kini sudah di gantikan oleh orang lain.

Renza beberapa saat membayangkan kejadian indah yang dulu pernah terjadi.

Namun tak butuh waktu lama renza memilih untuk kembali melangkah.

Meninggalkan ruangan itu karna kelas tersebut bukan tempatnya lagi.

Gadis itu berjalan dan terus berjalan.

Hingga tak terasa...

Ia sampai di sebuah tempat, yang menjadi tempat favoritnya dulu ketika sedang sedih.

Langkah gadis itu terhenti kala melihat seorang pria tengah berdiri di pinggir rooftop.

Sembari memegang dua tangkai bunga yaitu mawar merah dan mawar putih.

Renza dapat melihat sosok itu melatakkan kedua bunga itu kepagar rooftop.

Dan...

Pria itu berbalik, ia melihat kearah renza sejenak.

Lalu melangkah untuk pergi dari tempat itu.

Renza diam sembari menatap alunan bunga yang bergoyang dengan indah karna hembusan angin.

Lalu...

"Tunggu... "

Ucap renza menghentikan langkah pria itu.

Pria itu tak berbalik, ia diam sembari mencoba mendengarkan apa yang akan renza ucapkan.

"Bunganya kenapa di tinggal...? "

Tanya renza tanpa mengalihkan pandangannya dari bunga tersebut.

Pria itu berbalik bersamaan dengan renza, lalu berucap..

"Saya gak tau mbak... Saya cuma kurir  yang di suruh naro bunga di sini setiap dua hari sekali... "

Kurir itu berucap dengan lembut di sertai senyuman.

"Tapi setau saya.. Orang itu mau mengenang cinta pertama dia yang udah mati... Makanya minta di anterin bunga ketempat ini... "

Sambung kurir itu, renza yang tadinya menoleh pada si kurir.

Kini kembali melihat kearah pagar, melihat indahnya bunga itu.

"Kamu tau gak di mana orang itu sekarang... ? "

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang