51

10 1 0
                                    

𝑲𝒆𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒍𝒖𝒌𝒂 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓-𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂𝒏𝒚𝒂.

__

Gadis itu menatap lurus kearah jendela, dua bulan sudah waktu berlalu.

Namun luka dan rasa kehilangan itu masih membekas jelas di hatinya.

Dua bulan lamanya gadis itu harus di rawat di rumah sakit.

Karna psikologi gadis itu kembali terganggu setelah sempat dapat di sembuhkan.

Dan kini, sama seperti hari hari sebelum nya.

Ia hanya menghabiskan waktu untuk melamun sepanjang hari.

Sebenarnya seminggu yang lalu, psikologi gadis itu sudah di nyatakan kembali normal.

Tapi ia menolak untuk pulang, ia lebih memilih tetap di ruang rawatnya.

Ia menunggu, sampai hari yang spesial untuknya tiba.

Dan hari spesial itu adalah hari ini.

Ya..ini adalah hari dimana cakra akan berulang tahun.

Ia menunggu hari ini tiba, ia sudah siap.

Ia menggunakan dress hitam selutut, dan bandana hitam yang menghiasi kepalanya.

Serta mawar hitam yang sedari tadi ia genggam.

Ia menatap lurus kearah jendela, gorden yang menari nari karna hembusan angin membuat suasana yang cukup tenang baginya.

Perlahan ia mengembangkan senyumnya.

Setelah terisolasi di ruangan ini tanpa pernah keluar sedetik pun, kini ia akan kembali menemui dunia yang sesungguhnya.

Namun, senyuman itu kini di sertai dengan air mata.

Ia masih teringat kehidupan kelam yang ia lalui dulu.

Tak lama, pintu ruangan itu terbuka.

Menampilkan sesosok pria gagah yang membawa sebuket bunga mawar di tangannya.

"Sayang... "

Renza menoleh, dan kembali mengembangkan senyumannya.

"Bunga untuk kamu... "

Pria itu memberikan bunga yang ia bawa.

Dan dengan senang hati di Terima gadis itu.

"Makasih... "

Afgan menatap wajah cantik milik adiknya itu.

"Jangan nangis.. Kamu taukan.. Gw paling gak suka liat adek gw nangis... "

Pria itu lalu menyeka jejak air mata dengan ibu jarinya.

Ya... Selama ini, dua bulan lebih.

Hanya afgan lah satu satunya orang yang selalu mendampingi gadis itu.

Yang menemani nya setiap hari, yang menjaga dan merawat nya setiap saat.

"Lo siap ren... "

Tanya pria itu memastikan, karna hari ini adalah hari pertama renza keluar setelah cukup lama terisolasi.

Gadis itu mengangguk, dengan senyuman yang tak kunjung pudar dari wajahnya.

"Kita berangkat sekarang.. "

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang