9

26 3 0
                                    

𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑢𝑟𝑎 𝑝𝑢𝑟𝑎 𝑘𝑢𝑎𝑡....

𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒛𝒂 𝒛𝒂𝒏𝒌𝒂~

***
kini lensa mata yang sudah cukup lama terpejam itu perlahan lahan kembali terbuka.

gadis itu menetral kan pandangan nya karna merasa silau yang di sebab kan oleh cahaya lampu.

"renza... "

suara seorang pria yang menderukan nama nya membuat gadis lansung menoleh ke arah sumber suara.

"bang... Garha... "

ucap gadis itu lirih.

ketika ia mengenali siapa pemilik suara itu.

Garha_sahabat afgan di saat SMP, salah satu pria yang dulu juga sangat menyayangi gadis itu.

pria yang menganggap renza seperti adik kandung nya.

Pria berseragam rapi jas putih, dengan gaya khas seorang dokter itu menatap sendu ke arah renza.

"kenapa kamu bisa kayak gini dek.. "

ucapan itu membuat renza terdiam.

"afgan udah tau belum tentang penyakit kamu ... "

ucapan dokter itu membuat jantung renza seketika mencelus.

"penyakit...? " tanya gadis itu lirih.

"saya awal nya gak nyangka ren... dulu saya kenal kamu itu sebagai anak yang kuat... jarang sakit.... tapi sekarang kenapa kamu bisa kayak gini... "

ucap garha sembari memberikan surat resmi dari rumah sakit pada gadis itu.

renza mencoba mendorong tubuh nya untuk terduduk, lalu membuka surat yang di berikan garha pada nya.

setelah membaca surat itu secara keseluruhan.

air mata renza gugur begitu saja dari ujung mata nya.masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia baca.

sejenak karenza terdiam sebelum akhir nya karenza kembali membuka suara.

"tolong jangan kasih tau tentang penyakit renza kesiapa pun ya bang......"

"kenapa...? "

"biarin ini jadi privasi aku bang... jangan biarin seorang pun tau tentang ini.... terkhusus bang afgan... "

"tapi ren... afgan harus tau tentang ini... ini bukan masalah sepele ren... "

"gak bisa bang garha... bang afgan amnesia ... dia gak bakal peduli sama renza... "

"amnesia..? "

ucap heran pria itu.

namun tiba tiba, suara pintu yang terbuka mengalihkan kan fokus ke dua remaja itu.

membuat karenza langsung menyembunyikan kertas itu ka dalam selimut yang membalut sebagian tubuh nya.

dengan raut wajah panik, cakra datang dengan nafas yang memburu bersama dengan elang.

" ren... lo gak apa apa kan... "ucap pria itu panik.

" nggak kok....gw baik baik aja... "

"gw takut banget lo kenapa napa ren.."

"gak usah khawatir... gw cuman kecapean doang kok... "

cakra terdiam sejenak, mata pria itu menatap bekas aliran air mata di wajah renza.

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang