Part Lanjutan upload di Karya karsa ya ☺️
Baik Acha maupun Faisal sama-sama sepakat bahwa ramadhan tahun ini rasanya lebih bermakna meski tidak pernah ada kata-kata yang saling terungkap satu sama lain.
Bulan puasa sering menjadi momen kedekatan di sebuah keluarga. Kedekatan secara emosional maupun spiritual. Hal semacam itu lah yang mungkin belum Faisal dapat selama ini. Bukan karena tidak mendapatkan perhatian keluarga, tapi karena masih ada sebagian harapannya ada pada sang ibu kandung yang dulu selalu ia anggap meninggalkan rasa sakit hati padanya.
Dari remaja hingga lulus kuliah dan mengabdi, ia habiskan ramadhan di pondok. Membaur dengan teman-temannya menjalani suka duka berbuka dan sahur di pesantren. Banyak kenangan dan pengalaman yang tak akan terlupakan ketika masih nyantri. Begitupun ketika akhirnya ia sudah tidak lagi tinggal di pesantren, ramadhan ia lewati dengan sebagian ruang hati yang masih hampa.
Lalu tahun ini, ketika dirinya sudah kembali bisa bersama sang ibu, dan tentunya kehadiran istri tercinta, membuat ramadhannya terasa lebih hidup. Mungkin akan terdengar salah di mata beberapa orang yang menilai bahwa Faisal menjalani ramadhan bukan lillah melainkan linnas. Tentu Faisal bisa menjelaskan panjang lebar tentang makna kedudukan hidupnya sebagai seorang hamba dan sebagai seorang manusia yang butuh cinta dari wanita, ibu dan kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam Putih Dunia Pesantren
RomanceIni tentang seorang gadis bernama Achadiya Divyan AlMalik dan dunianya di pesantren yang tidak selalu putih bersinar. Di manapun tempatnya pasti selalu akan ada dua sisi, hitam dan putih. Pun dengan dunia pesantren yang dikenal dengan surganya para...