Forest Goddess.

2K 115 36
                                    

"Aku tidak tahu... Kalau hutan yang kita pikir hanya di penuhi oleh pepohonan dan semak belukar... ternyata memiliki kehidupan sebegini luas.

Hutan...

Dan penjaga nya...."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

***

Kelopak mata putih terbuka dan menampakkan iris hitam kelam, pandangannya masih buram namun ia mencoba untuk lebih fokus.

"Ugh...ini..."

Ia mencoba bangun dari baringan nya, seluruh tubuhnya sangat sakit dan di penuhi luka. Ia meringis dan melihat kaki kanannya terluka,begitu juga dengan kedua telapak tangannya.

Ia memeriksa seluruh yang ada pada dirinya,masih lengkap. Hanya busur nya saja yang hilang entah kemana,pedang nya masih di tempat. Di sisi pinggang kiri nya.

"Sejauh mana aku terlempar?" Gumam nya lagi.

Ia melihat langit yang begitu cerah,serta secercah sinar matahari yang mengintip dari sela-sela daun pohon yang rimbun. Setelah ia mendudukkan diri sepenuhnya baru ia sadar kalau ia berada di tepi jurang yang dalam.

Ia terkejut namun mencoba untuk tetap tenang setelah melihat kerikil dan tanah yang jatuh ke bawah.

"Tenang...tenang. Perlahan..."

Ia menggeser tubuhnya untuk mundur namun retakan tanah tempat ia duduk begitu rapuh. Tangannya meraih gagang pedang di sisi pinggang kiri nya, mengeluarkan bilah pedang tersebut secara perlahan dan coba untuk meraih akar pohon besar di belakangnya,namun tanah rapih tersebut segera runtuh saat ia melakukan pergerakan.

Krrrkkk...

Trrrkk...

Tek...Tek...tek...

"Hah...hah...hhhhh...ya ampun..."

Tubuhnya menggantung di bibir jurang. Pedangnya sempat tertancap cukup dalam di akar pohon yang besar,walau tangannya sakit ia tetap memaksa untuk naik agar nyawa nya selamat.

"Kkhhh...astaga... Ayolah tangan!!!"

Dengan usaha keras nya akhirnya ia mencapai daratan juga. Ia berbaring dengan nafas terengah-engah,kemudian menoleh ke samping...hamparan hutan yang...gelap dan lembab.

Ia berpikir sejenak,apa semalam ia memang memasuki hutan sedalam ini? Ia menoleh ke arah sebaliknya nya... Hutan juga,namun seperti di pisah oleh jurang besar nan dalam tersebut.

"Aku sudah sering memasuki hutan ini,tapi...aku baru tahu kalau hutan sebesar ini seperti terbelah 2." Gumam nya.

Ia meletakkan lengan kanannya di atas dahi demi menutupi sinar terik matahari yang menerpa nya,menatap langit cerah dengan awan putih yang bergerak-gerak.

SasuNaru Mix. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang