Chapter. 01

3.3K 351 33
                                    

Jakarta 04-08-2010

Di rumah sakit kini penuh haru menyambut kedatangan anggota keluarga yang akan lahir kedunia. Seorang wanita tengah berjuang di antara hidup dan matinya demi sang buah hati.

"Tarik nafas pelan-pelan" tutur sang dokter, wanita itu mengikuti arahan nya

"Heghhh"

Oek oek oek

Tangis bayi pecah di ruangan bersalin, wanita tadi menatap nanar ke arah dokter yang sedang menggendong bayinya. Tangis di sertai isakan kecil keluar dari mulut wanita itu. Bahagia?, Sedih?? Keduanya bersatu dalam pikirannya

Sang suami tak turut hadir dalam peristiwa menegangkan ini. Dia hanya bisa meratapi nasib nya yang malang, ke depan nya dia harus bisa berjuang pula untuk sang buah hati yang baru saja lahir ke dunia.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka, perempuan itu menoleh melihat seorang pria paruh baya datang mendekat dan langsung merengkuh tubuh nya.

"Sayang anak papa yang hebat, kamu berhasil sayang, kamu berhasil tanpa lelaki brengsek itu"

Hati ayah nya ikut hancur melihat perjuangan anak nya yang begitu besar tanpa adanya sosok lelaki yang sudah menghamili anak perempuan nya ini.

Di susul dengan seorang wanita paruh baya di belakang nya, dia mengobrol dengan dokter agar jabang bayi itu di azan kan terlebih dahulu.

"Pak silahkan di Azankan dulu cucu perempuan nya" pria paruh baya itu mengangguk lalu mengambil alih bayinya.

Si perempuan itu terus memperhatikan anak nya yang sedang di Azankan, setiap lantunan kalimat suci itu membuat air matanya kian deras turun membasahi pipi.

"Tidur aja sayang anak mamah yang hebat, biar mamah sama papa yang ngurus semuanya" tutur wanita paruh baya itu. Si wanita memejamkan matanya untuk sekedar menghilangkan rasa sakit yang ia rasakan saat proses bersalin tadi.

_________

Jakarta 10-08-2012

Bayi kecil itu sedang berlatih agar bisa merangkak dan mengambil sesuatu di depan nya. Sebuah benda pipih di taruh di hadapannya agar menjadi target si Bayi

"Ayo terus sayang anak mama pasti bisa" ucap seorang wanita

Langkah bayi itu sedikit demi sedikit hampir sampai pada target nya. Hal sekecil itu mampu membuat hati seorang ibu menghangat.

Dia sudah bisa berdamai dengan masa lalunya, dia sudah tidak lagi memikirkan ayah dari anak nya saat ini. Pikiran nya kini tertuju pada masa depan si buah hati.

______

Jakarta 05-08-2015

"Freyana anak mu nakal sekali yah, itu tuh akibat gak ada didikan dari ayah nya" hati seorang ibu harus tergores kala mendengar kalimat itu

"Jaga mulut anda ya mba, anak saya hanya membela hak nya, itu juga karena anak mba nya yang memulai duluan" protes nya, dia kesal karena ucapan wanita tadi yang tanpa di saring dan asal ceplos

Shasha Audrey Keyla kini sudah memasuki jenjang sekolah TK. "Dan satu lagi anda tidak usah menyangkut pautkan anak saya dengan ayah nya, karena memang kenyataannya dia tidak punya ayah. Saya harap anda bisa mentelaah ucapan saya, anda berpendidikan tapi tidak dengan mulut busuk anda yang setiap hari hampir membuat saya emosi" ucap Freyana

"Kamu jangan kurang ajar yah" sentak nya

"Aduh bunda-bunda udah yah jangan ribut, gak enak di liat anak-anak kecil" sengah salah satu guru di TK itu

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang