CHAPTER. 29

1.8K 310 41
                                    

Waktu terasa begitu cepat, setengah hari sudah Freya dan juga Ranzee berada di lapangan yang cukup panas karena terik matahari.

Siang hari para pekerja berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa cape, lapar dan juga melepas dahaga.

Warung kecil bertuliskan rumah makan itu menjadi sasaran para pekerja untuk mengisi perut mereka.

"Mau makan dimana" tanya Ranzee, keduanya tengah berteduh di bawah bale bambu yang di tutupi terpal.

"Terserah kamu, aku ngikut aja" ujar Freya

"Restoran aja, sekalian kita langsung pulang ke apartemen"

"Loh emang nya kita ga kesini lagi" tanya Freya

"Pembukaan sudah dari pihak kita, bahkan aku yang memberikan arahan sama mereka"

"Sekarang giliran pak Rama yang mengambil alih" tutur Ranzee, Freya mengangguk paham, lantas ia membereskan semua barang nya.

"Periksa lagi, takutnya ada yang ketinggalan" titah Ranzee yang di angguki Freya

Belum saja mereka melangkahkan kakinya, seseorang memanggil nama Ranzee dari kejauhan.

"Permisi pak, saya di perintahkan oleh pak Rama untuk menemui anda" ujar nya

"Iya ada perlu apa"

"Beliau hanya menyuruh saya untuk memanggil anda, katanya ada yang mau di bicarakan" ujar nya

"Bilang sama beliau temui saja saya di sini"

Bagaimana pun ia tidak bisa di perintah oleh orang lain, bahkan oleh orang yang bersangkutan dengan nya.

"T-tapi"

"Kesini atau tidak sama sekali, saya tidak punya banyak waktu" tegas Ranzee, orang itu menganggukan kepalanya, lantas ia kembali melenggang pergi.

"Beda banget kalo lagi mode kerja begini, eh tapi ko ke gue enggak yah" batin Freya

"Kenapa gak kamu yang nyamperin" tanya Freya

"Dia yang butuh aku, dan inget gak ada yang bisa nyuruh aku" tutur Ranzee

"Kalo aku" cicit wanita itu

"Kamu beda lagi" ucap nya pelan, namun Freya masih bisa mendengarnya

"Hah gimana-gimana"

"Apa, aku gak ngomong apa-apa juga" sengah Ranzee, pipinya terasa panas akibat menahan senyum

Bagaimana tidak, Freya menatap nya cukup intens "enggak Freya, aku gak ngomong apa-apa loh" ucap nya kekeh

Tak lama dari itu pak Rama datang dengan sebuah kertas dalam genggamannya, ia tampak terlihat sedikit gusar.

"Ada apa pak Rama" tanya Ranzee

"Mandor saya satu minggu ini akan berhalangan hadir, apa bisa dari pihak anda yang mengambil alih selama satu minggu ini"

"Tenang saja soal pembayaran itu urusan saya" tambah nya

"Kenapa tidak profesional sekali mandor anda itu, seharusnya pembasahan ini kita obrolkan dua minggu yang lalu" ujar Ranzee

"Dia mendadak ada urusan lain, dan saya mewakilkan nya untuk permintaan maaf kepada anda pak" Ranzee memandang datar ke arah pak Rama

"Baik lah kalau begitu, dan satu lagi penginapan nya anda yang tanggung juga" dengan cepat pak Rama menganggukkan kepalanya.

"Kalau tidak ada lagi yang harus di bahas, saya ijin pamit"

"Bila terjadi sesuatu hubungi saya langsung" titah Ranzee, pak Rama memberikan anggukan nya.

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang