CHAPTER. 26

1.8K 327 55
                                    

Siang hari sesuai dengan yang tadi Freya ucapkan, bahwasanya akan ada pertemuan kembali dengan pak Rama, dan sekarang jarum jam baru saja menunjukkan pukul 11:30.

"Frey" panggil Ranzee, Freya yang masih berkutat di depan laptopnya pun menoleh

"Iya kenapa"

"Kalau lagi cape kaya gitu Freya keliatan lebih cakep banget" batin Ranzee

"Hey kenapa bengong" Ranzee buyar dari lamunan nya, pandangan nya kembali fokus pada Freya

"Mau makan siang di sini apa nanti aja sekalian" tanya Ranzee

Freya tampak menimang ucapan bos nya itu, sedetik kemudian dia memutuskan untuk makan siang nanti saja setelah bertemu dengan pak Rama.

"Mau berangkat sekarang" Freya menganggukan kepalanya, lalu dia membereskan semua barang yang terlihat sedikit berserakan

"Barang yang berat biar nanti orang suruhan aku yang bawa" ujar Ranzee, selain itu dia juga mencegah agar Freya tidak membawa barang yang berat-berat.

"Aku masih bisa kalau cuman bawa ginian, kamu tenang aja"

"Freyana" wanita itu pasrah, dia menuruti apa kata Ranzee

"Kamu cukup bawa beberapa berkas dan laptop itu aja" Freya menganggukkan kepalanya, lalu ia membuntuti Ranzee berjalan keluar ruangan

"Pak bos sama bu bos mau kemana nih" Ranzee memejamkan matanya, sebisa mungkin ia tak boleh terpancing dari mulut Ollan yang terus saja memprovokasi nya

"Daniel saya perintahkan kamu bawa sahabat kamu itu menjauh, lama-lama saya muak liat dia" Daniel tampak tertawa mendengar ucapan Ranzee

"Emang nya gue apaan dah, gitu banget pak bos sama gue" Ranzee memutar bola matanya, ia malas untuk melihat sahabat nya yang cukup menyebalkan itu

"Udah yu mending berangkat, nanti lama-lama kamu bakal emosi nanggepin sahabat kamu ini" entah sadar atau tidak, tangan Freya menarik pelan lengan bos nya untuk segera menjauh

Daniel dan Ollan melongo melihat kejadian itu, keduanya saling pandang dan kemudian tersenyum.

"Lo tau kan apa yang ada di pikiran gue" tanya Daniel

"Gue berharap si Zee bisa buka hati lagi, gue rindu sikap dia yang dulu. Yang selalu hangat sama sahabat nya"

"Ya sekarang juga sih dia masih care sama kita, tapi lo pasti ngerasa cukup beda kan Niel"

"Semoga aja Llan, gue juga berharap kaya begitu" sahut Oniel

"Lo mau kerja sama ga sama gue" tanya Ollan tiba-tiba

"Kalau di jalan setan gue gak mau Llan"

"Congor lo gue liat-liat enak banget yah ngomong nya" kesal Ollan, Daniel terkekeh melihat wajah kesal sahabat nya itu

"Yaudah iya apa, kerja sama kaya gimana maksud lo"

Ollan mulai membisikan sesuatu di telinga Daniel, pria itu mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar setiap kata yang di ucapkan oleh Ollan.

"Pokonya apapun yang terjadi jangan biarin mak lampir itu ganggu lagi si Zee atau Freya"

Keduanya saling pandang dan tertawa bersama, Ollan dan juga Daniel memang yang paling depan jika berurusan dengan masalah asmara sahabat nya itu.

Kembali pada Ranzee dan juga Freya yang sudah sampai di parkiran, "sadar gak kamu Frey" ujar Ranzee

"Apanya" tanya Freya

"Tangan kamu kayanya betah gitu pegang tangan saya" ucap nya seraya terkekeh kecil

Dengan segera Freya melepaskan cekalan nya, wanita itu menjadi salah tingkah hingga tak sengaja menaruh tas nya di atas kap mobil

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang