Memasuki jam makan siang Ranzee menghampiri Freya ke ruangan nya, ia lihat wanita itu masih berkutat dengan laptop nya.
"Udah dulu Frey, kita makan siang dulu" ujar nya,
Sang empu menoleh, dia mengangguk seraya tersenyum. Freya mulai membereskan semua barang-barang nya.
"Berkas yang saya minta sudah kamu kerjakan semua" tanya Ranzee
"Sudah, bahkan beberapa file penting yang kamu minta dua hari lalu sudah saya kirimkan lewat e-mail"
"Oke deh bagus, yaudah yu kita makan siang dulu" entah sadar atau tidak, tetapi tangan Ranzee meraih tangan Freya
"Gausah pegangan, ini di kantor ga enak kalau banyak yang liat"
"S-sorry saya reflek" pekik nya
"Lagian ni tangan kebiasaan banget, kayanya ga enak gitu liat tangan Freya nganggur" batin Ranzee
"Ihh malah bengong, di ajakin ngomong juga" kesal Freya, ia menghentakkan kakinya lalu pergi mendahului Ranzee
"Sensitif banget kalau lagi datang bulan" gumam nya
Langkah Ranzee hampir menyamai Freya, namun samg empu seperti menghindar. Freya mempercepat langkah nya.
Hingga tiba di kantin keduanya menjadi pusat perhatian para karyawan, termasuk Ollan
"Noh liat cem-ceman si bos, kek orang bucin banget dia sekarang" ucap Ollan pada teman yang ada di hadapannya
Mata Ranzee memicing, melihat orang yang bersama Ollan. "Frey kita gabung sama Ollan aja" Freya menoleh
"Aku malu, kesan nya kaya cari muka banget sama kamu. Apalagi liat tatapan dua cewe itu" bisik Freya, keduanya kini tengah mengambil makanan di stand yang tersedia
Dua wanita yang di maksud oleh Freya adalah, Monica dan juga Khatrina. Ranzee menoleh, dia menghembuskan nafasnya panjang.
"Kamu bisa gak sih gausah mikirin orang lain, biarin mereka mau mandang kamu kaya gimana juga. Yang penting saya sudah tau kan siapa kamu"
"Maksudnya" tanya Freya sembari mengkerut kan kening nya
"Selalu aja. Udah gausah mikirin itu, kamu udah selesai"
"Udah sih, tinggal ngambil minum aja"
"Yaudah yu kita ke meja Ollan" Freya akhirnya mengangguk, dia mengikuti langkah Ranzee
Ranzee duduk tanpa memperdulikan tatapan dua orang di hadapannya, ia sedikit menggeser kursi nya agar Freya mendapatkan space yang cukup untuk nya duduk dan menyimpan makanan.
"Ekhemm"
"Diem Niel, mending kalian makan daripada gue gebuk lo"
"Kan kata gue juga apa Niel ni orang sekarang sensian banget, padahal kita gak ngomong apa-apa ya kan" seru Ollan
"Diem lo juga" bukanya takut Ollan dan Daniel malah cengengesan
Daniel Abraham, salah satu sahabat Ranzee yang juga ikut kerja dengan nya, satu bulan yang lalu Daniel mendapatkan tugas dari Ranzee untuk perjalanan bisnis, dan hari ini dia baru saja kembali.
"Gimana hasil nya kemarin Niel" tanya Ranzee
"Semuanya beres, sesuai dengan apa yang di inginkan oleh Client kita, dia puas dengan hasil nya"
"Dia katanya besok mau ke sini, tapi gak tau deh jadi apa enggak nya" ujar Daniel
"Lah ngapain, kerja sama kita aja udah selesai kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONAL ASSISTANT
Teen FictionFreyana seorang single parent dengan satu anak gadis nya. Dia bekerja di sebuah perusahaan milik CEO muda bernama Ranzee, laki-laki yang terus di paksa untuk segera menikah oleh sang mama. Akan kah cinta mereka di pertemukan, kita cari jawabannya da...