CHAPTER. 30

2K 329 64
                                    

Malam hari tepatnya pukul 23:00 Freya mendadak sakit pada perut nya, ia turun dari kasur dan berjalan menuju ruang tengah.

"Loh kamu kenapa" tanya Ranzee yang mendengar suara pintu terbuka dari arah samping, dia sedang sibuk berkutat di depan laptopnya.

"Hiks gak tau, perut aku tiba-tiba sakit" Ranzee berdiri dan memapah Freya, wanita itu menangis dan membuat Ranzee sedikit panik

"Masih" tanya Ranzee, Freya yang paham pun mengangguk

"Ini harusnya hari terakhir, tapi ko perut aku sakit" adunya

"Yaudah kamu duduk dulu, aku mau masak air sebentar"

Ranzee melenggang pergi ke arah dapur meninggalkan Freya yang kini membaringkan tubuh nya di atas sofa yang empuk.

Setelah beberapa saat Ranzee datang kembali dengan sebaskom air hangat di tangan nya. Pria itu duduk di sebelah Freya, sebelum itu dia meminta ijin untuk membantu nya.

"Aku kompres perut nya yah"

"Aku aja, kamu ngehadap sana dulu" sengah Freya

Ranzee menganggukkan kepalanya, dia bahkan beranjak dari sofa dan berjalan ke arah kamar nya.

Setelah beberapa saat Ranzee kembali dan melihat Freya yang masih terbaring dengan baju yang sedikit terbuka karena sebuah lap masih berada di atas tubuh nya.

Dengan inisiatif Ranzee mengambil handuk yang tergantung di dekat lemari, dia tutup perut Freya dengan handuk itu. Merasa ada pergerakan wanita itupun membuka matanya dan melihat ke arah Ranzee.

"Maaf yah aku ngerepotin kamu" Freya hendak bangkit walaupun dengan sedikit tertatih

"Tiduran aja dulu kalau masih sakit" dengan cepat wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Lagi ngerjain apa"

"Aku lagi ngecek laporan dari bagian properti, sama ngecek perlengkapan bahan-bahan pembangunan" ujar Ranzee

"Ih itukan harusnya kerjaan aku, kenapa kamu yang ngerjain"

"Sebentar yah aku beresin dulu ini" saat hendak berdiri tangan Freya di tahan oleh Ranzee

"Kamu temenin aku aja udah, lagian ini masih sedikit ko"

"Ya tetep aja aku ga enak, kamu ngerjain sendirian" kekeuh Freya

"Frey" wanita menghembuskan nafasnya panjang, jika Ranzee sudah seperti itu tandanya ia tak mau di bantah

"Laper" eluh Ranzee

"Mau aku masakin apa" saat tadi memasak makan malam Freya sengaja memasak sedikit, karena pikir nya hanya untuk berdua saja.

"Eummm, kayanya mie instan enak malem-malem gini"

Freya menganggukkan kepalanya, ia segera beranjak tetapi sebelum itu ia membereskan dulu beberapa barang bekas nya tadi.

"Mau kopi gak sekalian"

"Emang nya boleh" tanya Ranzee

"Mumpung aku lagi baik dan nawarin kamu" Ranzee mengangguk dengan cepat, bagus juga kan kopi buat nemenin dia kerja malam ini pikir nya.

Freya berkutat dengan alat masak nya, dua mie instan kini menjadi menu makan malam, lebih tepatnya untuk sekedar mengisi perut di waktu malam.

Kembali pada Ranzee yang tengah asik mendengar kan musik lewat earphone yang hanya di pasang satu di telinga bagian kirinya.

"Mau aku masakin apa"

"Sayang mas mau kopi, sayang mas laper pengen mie"

Tiba-tiba saja bayangan seperti itu muncul di benak Ranzee, ia berpikir kalau dirinya sudah menikah dengan Freya.

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang