Malam ini sepertinya akan sedikit panjang, karena Sasha merasakan sakit pada gigi bungsunya yang baru saja terlihat hadir di sela-sela gigi lain nya
"Hiks hiks, s-sakit Mam gigi a-aku hiks"
Ucap nya meracau, dengan Freya yang senantiasa memeluk dan mengusap lembut pipi sebelah kanan Sasha
"Aduh Mam sakit hiks, gigi aku pengen di obatin Mam hiks, sakit~"
"Ternyata seperti ini rasanya mempunyai anak gadis. Aku bener-bener merasa bersalah sama mama" batin Freya
"Sebentar yah sayang Mam telepon dulu opa"
Freya mengotak-atik handphone nya tanpa melihat dulu nama siapa yang ia telepon, hingga tak lama telepon itu pun tersambung.
Namun alangkah terkejutnya Freya saat yang menjawab telepon itu adalah Ranzee, nama bos nya itu tertera di bagian paling atas dalam menu riwayat penelpon
Bahkan itu bukan hanya telepon biasa, melainkan panggilan video yang ia lakukan pada Ranzee.
"Iya Frey kenapa"
"M-maaf pak salah sambung, saya gak liat dulu nama yang saya telepon, tadinya saya mau nelpon papa saya" tutr Freya merasa tak enak, Ranzee terlihat hanya tersenyum menanggapi ucapan Freya
"Mam sakit~ hiks, cepetan Mam" racau Sasha, panggilan itu belum berakhir sehingga Ranzee dapat mendengar rintihan dari Sasha
"Freya Sasha kenapa" tanya Ranzee yang seketika panik, terdengar dari nada bicaranya
"Sasha sakit gigi, tadi gak lama setelah telponan sama kamu dia mengerang kesakitan" ujar Freya
"Sayang gigi kamu kenapa, coba Om liat"
Freya mengarahkan kamera handphone nya pada mulut Sasha yang sengaja di buka oleh anak nya itu untuk memperlihatkan penyebab sakit nya.
"Itu gigi bungsunya pasti sakit banget, Freya kamu sama Sasha siap-siap yah. Kita ke rumah sakit sekarang" ujar Ranzee
"G-gausah pak ngerepotin, saya bisa ko sama kake nya Sasha"
"Freya jangan bantah ucapan saya, sekarang kamu siap-siap, 15menit lagi saya sampai rumah kamu"
Tutt
"Haduhh kenapa bisa ke pak Ranzee sih sambungan telepon nya. Arghh jadi serba salah kan"
"Lagian gue ga iyain juga dia tetep maksa lagi" dengus nya kesal
"Mam~ ayo, gigi aku sakit hiks" Freya akhirnya mengangguk pasrah, ie berjalan ke arah lemari guna menggantinya dengan piyama tidur yang sedang ia gunakan.
"Sayang tungguin yah, Mam mau ngambil baju kamu dulu" imbuh nya pada Sasha
"Huaaaa enggak mau hiks, aku pake baju ini aja, ayo Mam keluar tunggu Om ganteng nya di luar hiks" sengah Sasha
"Nyebut Om ganteng nya masih fasih padahal lagi sakit gigi" batin Freya
"Mam ih malah bengong" sentak Sasha, Freya tersadar dari lamunan nya, ia segera menuntun Sasha menuju keluar.
Sementara itu, Ranzee yang baru saja keluar dari kamarnya di kagetkan dengan kemunculan sang adik dari arah tangga.
"Koko mau kemana udah rapih" tanya Michi sembari menenteng gelas berisi susu hangat
"Kamu kenapa belum tidur" tanya balik Ranzee
"Jawab dulu pertanyaan aku koko" kesal nya
"Koko mau nganterin Sasha ke rumah sakit, barusan koko liat dia lagi nangis karena sakit gigi" ujar Ranzee
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONAL ASSISTANT
Teen FictionFreyana seorang single parent dengan satu anak gadis nya. Dia bekerja di sebuah perusahaan milik CEO muda bernama Ranzee, laki-laki yang terus di paksa untuk segera menikah oleh sang mama. Akan kah cinta mereka di pertemukan, kita cari jawabannya da...