CHAPTER. 34

1.7K 337 80
                                    

Dalam perjalanan Freya menumpahkan semua air matanya, ia tak menyangka akan bertemu dengan lelaki yang dia anggap adalah laki-laki paling brengsek di muka bumi.

Ranzee tak berani untuk memulai percakapan, ia lihat kondisi nya belum memungkinkan untuk kembali memulai obrolan bersama wanita yang sedang menangis di samping nya ini.

Hingga beberapa saat kemudian isakan kecil itu mulai menghilang, Freya pun beberapa kali terlihat menyeka air matanya, meski begitu pandangan Freya masih menoleh ke arah samping kiri.

"Frey" Ranzee tak kuat kalau harus terus hening seperti ini

"Hmmm" wanita itu menjawab tanpa mau menoleh

"Kasih aku waktu yah sebentar aja" pinta Freya, Ranzee menganggukkan kepalanya.

Ranzee melajukan mobil nya ke arah pusat kota, gedung-gedung tinggi kini terlihat lebih banyak dari tempat yang sebelumnya, Freya yang menyadari itu pun tersenyum simpul

Freya paham dengan gerak gerik Ranzee, dia ingin membawa nya ke arah pusat kota yang menurut nya akan membuat dia sedikit lebih damai.

Kalau biasanya Bandung macet hanya di jam-jam tertentu, seperti pulang sekolah, pulang kerja lebih tepatnya di pagi dan juga sore hari.

Ranzee menghentikan mobil nya di tepian jalan yang bertuliskan JL. ASIA AFRIKA. Pria itu menatap ke arah samping, yang dimana Freya masih tetap dalam posisi nya.

"Mau turun ga" tanya Ranzee, Freya mengangguk tanpa menoleh. Wanita itu membuka pintu mobil dan turun mendahului Ranzee.

Freya duduk termenung di sebuah kursi panjang yang terletak di trotoar jalan, netra nya menangkap setiap kendaraan yang melintas, tiba-tiba saja bayangan masa lalu dan juga wajah Sasha muncul begitu saja dalam benak nya.

Namun ia kembali berpikir dan mengingat ucapan sang mama, jangan menyalakan Sasha dengan apa yang telah terjadi pada dirinya di masa lalu.

"Mamah akan berusaha sayang, kamu tidak salah. Gak seharusnya kamu muncul di benak mama saat sedang seperti ini" batin Freya

"Kata orang lain eskrim bisa bikin suasana jadi senang, aku lagi coba bikin kamu senang lagi"

"Kalaupun enggak, kamu harus tetep makan eskrim ini, nanti cair kalo di diemin"

Ranzee menyodorkan eskrim dalam kemasan, wanita itu tersenyum lalu mengambil eskrim nya.

"Aku-"

"Gak usah bahas itu, aku gak akan pernah narik kata-kata aku. Apapun yang terjadi kita hadapi sama-sama, dan ingat kamu itu calon istri aku, calon istrinya Ranzee Zaenal Bagaskara" sela Ranzee panjang lebar, Freya tersenyum menanggapi

"harus banget yah di tegasin kaya gitu" ucap nya terkekeh

"Aku gak mau kamu sampe harus terbayang-bayang terus masa lalu kamu, Freyana aku akan terus memegang teguh janji yang udah aku ucapin sama kamu"

"Apa coba" tanya Freya

"Aku gak akan biarin siapapun menyakiti kamu dengan perkataan mereka, maka dari itu minggu depan aku akan bertemu dengan Om Rega" tutur Ranzee, Freya yang mendengar kata terakhir dari Ranzee pun mengkerut kan kening nya

"Mau ngapain" tanya nya

"Meminta putri nya untuk di jadikan istri"

"Uhuk uhuk uhuk"

"Pelan-pelan makan eskrim nya, aku gak minta ko, kan aku punya sendiri" ujar Ranzee sembari mengelus punggung Freya

"Ishhh bukan itu, kamu minta ke papa aku kaya minta permen aja tau gak" kesal Freya

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang