CHAPTER. 18

1.8K 317 45
                                    

"permisi mbak, Pak Ranzee nya ada" tanya seseorang di depan meja resepsionis

Seorang wanita dengan pakaian elegan nya masuk ke dalam kantor dan menanyakan keberadaan Ranzee

"Maaf mbak nya siapa yah, biar saya bisa konfirmasi ke Pak Ranzee" ucap resepsionis itu, pasal nya di jadwal dia tidak melihat bahwa hari ini bos nya itu akan kedatangan tamu

"Nama saya Rachel, saya pacar nya Ranzee"

Rachel, wanita yang sudah dua kali mendatangi Ranzee. Dengan alasan terus meminta untuk di berikan kesempatan yang kedua kali.

"Perasaan Pak Bos belum punya pacar deh" batin resepsionis itu

"Kalau begitu sebentar yah mbak biar saya konfirmasi dulu ke Pak Ranzee nya"

"Halahh ga usah, saya cuman mau tau dia ada atau enggak, saya gak butuh persetujuan kamu untuk masuk ke dalem" sengah Rachel dengan sombongnya

"Tidak bisa begitu mbak, itu udah prosedur nya"

"Ck ribet, lo mau gue pecat hah. Gue itu calon istrinya Ranzee" bentak Rachel

"Sekarang kasih tau gue, ada atau enggak Ranzee nya" tanya nya sekali lagi, dia menatap penuh intimidasi ke arah resepsionis itu

"Masa iya Pak Bos punya pacar yang attitud nya jelek begini sih"

Brak

Rachel memukul meja cukup kencang hingga membuat resepsionis itu sedikit tersentak, dan beberapa pegawai yang berlalu lalang pun melihat kejadian itu

"Malah bengong lo"

"P-pak Ranzee sedang keluar, dia ada meeting"

Waktu sekarang baru saja menunjukkan pukul 11:00 yang artinya Ranzee masih mempunyai waktu setengah jam untuk berangkat bersama dengan Freya.

Namun Ranzee sengaja mengubah jadwal keberangkatan nya agar tidak terlalu panas dan juga menghindari macet nya kota jakarta.

"Lo gak lagi bohong kan" tanya Rachel

"Dia sudah pergi bersama asisten nya 5menit yang lalu" ujar nya

"Berarti baru aja dong, mending gue susul aja" batin Rachel

"E-eh sebentar, dia pergi ke arah mana"

"Saya kurang tau, dan lokasinya pun saya tidak tahu, karena perjanjian pertemuan bisa saja berubah"

"Lo banyak banget bohong nya yah, liat aja lo nanti bakal gue pecat" Ucap Rachel menggebu-gebu

Dengan perasaan yang masih kesal Rachel keluar dari kantor Ranzee. Menuju parkiran dia merogoh tas nya untuk mengambil benda pipih bernama handphone.

"Gue tanyain Monica deh"

Rachel mengotak-atik handphone nya untuk menghubungi salah satu teman nya, dengan satu kali percobaan telepon Rachel langsung tersambung.

"Iya kenapa El"

"Monic lo harus bantuin gue"

"Ya bantu apa El, kalo ngomong yang jelas dong" kesal Monic

"Lo tau gak bos lo meeting dimana"

"Gak tau El, buat apa juga si bos ngasih tau kalau dia ada meeting di luar ke gue"

"Astaga Monic, lo emang temen gue yang paling lelet. Arghh emosi gue sama lo" kesal Rachel sembari mengacak-acak rambutnya

"Lo marah El"

"MASIH AJA NANYA"

Rachel sediki menjauhkan handphone itu dari telinga nya, ia menarik dan menghembuskan nafas nya untuk sekedar menetralkan kembali emosi nya.

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang