CHAPTER. 09

2.1K 335 29
                                    

Ranzee sedang terfokus pada laptop nya, beberapa pesan masuk melalui E-mail, tentang apa yang harus ia lakukan dan juga ia kerjakan.

"Loh, ko pak Rama ga turun tangan yah. Padahal kan seharusnya dia yang bergerak dalam proyek ini" monolog Ranzee saat melihat pesan yang di bacanya

"Padahal kan cuman satu minggu" tambah nya, Ranzee menggaruk kepalanya yang terasa sedikit pening

Sementara itu sang asisten pribadi tengah membuat kan kopi di pantry, sebenarnya belum. Karena Freya bingung harus membuat kan bos nya itu apa, Ranzee meminta kopi, tapi Freya di lema akan pesan yang di kirim oleh Frieska tadi.

"Arghhh kenapa jadi pusing gini sih padahal kan tinggal bikinin aja" ucap nya frustasi

Freyana sudah ada 20menit berada di tempat itu, hanya diam dan memikirkan apa yang harus ia buat.

"Kalo misalnya gue kasih teh nanti pak bos pasti marah, kalo di kasih kopi nanti Tante Frieska yang marah sama gue" ucapan itu sudah berulang kali keluar dari mulut Freyana

"Oh iya, gue kan punya nomor nya ka Liona, gue minta saran dia aja deh" Freyana sengaja menyimpan nomor mantan asisten pribadi bos nya terdahulu, agar dia bisa mengetahui informasi tentang apa saja yang harus di lakukan nya saat bekerja sengan bod muda yang bernama Ranzee itu.

"Hallo ka Liona, aku ganggu gak" sapa Freya saat telepon nya sudah terhubung

"Halo Freya, engga ko aku lagi santai. Ada apa nih tumbenan" jawab Liona dari sebrang sana

"Kaka taukan ini udah jam berapa" ujar Freya

"Oh iya, kamu itu lagi di pantry kah" tanya nya

"Iya kak, aku lagi di pantry sama lagi bingung juga" eluh Freya

"Loh kenapa, kan tinggal di bikinin kopi aja buat pak bos" ujar Liona

"Masalahnya Tante Frieska nyuruh aku ganti menu kopi nya pak bos sama Teh kak" tutur Freya dengan suara melas

"Waduh, kalo udah tante Frieska yang minta aku juga kadang gak bisa bantah"

"Sebenarnya beberapa kali Tante Frieska juga suka nyuruh aku buat ganti menu kopi pak bos sama teh, tapi itu cuman berjalan beberapa hari aja, dan respon pak bos pun kaya kurang suka" tutur nya panjang lebar

"Nah makanya itu kak, aku jadi bingung sekarang"

"Gini aja Freya, kamu bikin dua-duanya terus kasih ke pak bos"

"Hmmm, aku coba deh kak. Makasih ya kak, aku lanjut dulu"

"Iya Freyana, good luck yah"

Tutt

Terdengar helaan nafas keluar dari mulut Freya, setelahnya ia melakukan saran yang tadi di ucapkan oleh Liona lewat sambungan telepon.

______

Kopi dan juga teh sudah jadi, Freya membawa kedua cangkir itu menggunakan nampan.

Letak pantry tak terlalu jauh dari ruangan Ranzee, hanya berjarak sekitar 10meter dari pintu ruangan Ranzee.

Tok

Tok

Tok

"Masuk aja Frey" seru Ranzee dari balik pintu

Dengan perasaan yang campur aduk Freya berjalan gontai menuju meja Ranzee, dengan dua cangkir yang ia bawa menggunakan nampan.

"Silahkan pak, maaf tadi saya lama" Ujar Freya

Ranzee mengangguk, kening nya tiba-tiba mengkerut saat melihat dua cangkir di hadapan nya. "Ini teh nya punya kamu"

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang