Hari menjelang sore, sekitar pukul 15:45 beberapa karyawan Ranzee sudah meninggalkan kantor. Sedangkan Ranzee dan juga Freya masih berkutat di depan laptop mereka masing-masing.
Setelah merasa sedikit mengantuk bahkan kepala Ranzee sempat terhuyung sedikit ke depan, ia tersadar dan melihat jam di pergelangan tangannya.
"Udah jam segini aja" gumam nya, ia bangkit dari kursi dan berjalan menuju ruangan Freya.
"Frey udah selesai belum" tanya Ranzee, sang empu menoleh ia memberikan anggukan dan senyumannya
"Kamu mau pulang dulu atau kita langsung belanja buat keperluan besok"
"Aku kayanya pulang dulu, takut Sasha rewel kalau belum ketemu"
Ranzee menganggukkan kepalanya, dalam benak nya terlintas untuk mengajak Freya agar pergi bersama dengan nya dalam satu mobil.
"Ada bagus nya kalau dia pulang dulu, gue ajak bareng satu mobil aja" batin nya
"Kalau kerjaan nya udah selesai semua, tutup aja laptopnya"
"Ini udah jam pulang Frey" tambah nya saat melihat tatapan Freya
Wanita itu akhirnya mengangguk, ia segera mengemas semua barang milik nya, tak lupa dengan beberapa berkas dan juga gambar yang sebelumnya sudah di salin.
Bos dan asisten pribadi nya itu kini tengah berjalan menyusuri koridor, di depan pintu lift ia tak sengaja berpapasan dengan Ollan, orang yang sangat menyebalkan bagi Ranzee.
"Sore pak bos, bu bos. Pulang bareng nih" Ranzee menghela nafasnya, ia memandang malas ke arah Ollan, sedangkan Daniel hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya terkekeh kecil
"Ni bocah ga ada takut-takut sama si Zee" batin Daniel
"Semangat yah buat besok, dan juga-"
"Dan juga apa, gausah macem-macem ya Llan" pungkas Ranzee menatap nya tajam
"Hehe enggak pak bos, silahkan lanjut, gue sama Daniel naik lift satu lagi aja" ujar nya cengengesan, ia menarik tangan Daniel untuk pindah di depan pintu lift di sebelah
"Sabar" Ranzee menoleh, ia tersenyum ke arah Freya. "Maaf ya kalo kamu risih sama Ollan" ujar Ranzee
"Enggak ko"
"Berarti dia seneng yah kalo di cengin kaya begini" batin Ranzee tersenyum
Ting
Pintu lift terbuka, keduanya berjalan masuk. Setelah menekan tombol, lift itu kembali turun.
__________
Mobil Freya sudah terparkir rapih di halaman rumah nya, "mama udah sampe kayanya" gumam nya saat melihat mobil Aliana
Freya tadi menyuruh sang mama agar menjemput Sasha saat pulang sekolah, karena ia pikir, dirinya akan lebih lama di kantor.
Dengan gawai nya Freya berjalan ke arah pintu, Freya memiliki feeling yang kuat setelah membuka pintu pasti ada hal yang terjadi. Dan benar saja sebuah pelukan hangat ia dapatkan dari anak gadis nya.
"Kangen Mam, kenapa lama banget sih pulang nya"
"Jangan pernah menyalahkan Sasha dengan apa yang sudah terjadi sama kamu"
Ucapan sang mama yang menyadarkan nya agar ia tidak menyalakan Sasha atas apa yang sudah terjadi padanya di masa lalu.
"Maaf sayang"
Sasha mendongak, ia melihat mata sang mama yang berkaca-kaca "Mam kenapa nangis" tanya nya seraya mengusap cairan bening yang mulai turun itu.
"Mam gak papa sayang, cuman lagi cape aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONAL ASSISTANT
Teen FictionFreyana seorang single parent dengan satu anak gadis nya. Dia bekerja di sebuah perusahaan milik CEO muda bernama Ranzee, laki-laki yang terus di paksa untuk segera menikah oleh sang mama. Akan kah cinta mereka di pertemukan, kita cari jawabannya da...