CHAPTER. 20

2K 336 40
                                    

Ranzee dan juga Freya berjalan beriringan menuju ruangan Sasha, keduanya sudah sampai sekitar 5menit yang lalu. Kalian tahu, Ranzee tek melepas cekalan tangan nya pada Freya, dia seakan-akan menuntun langkah wanita itu.

"Ini kapan mau di lepas nya tangan aku" tanya Freya

"Nanti"

"Dari tadi nanti-nanti terus, kan gak enak kalau ada kenal Zee terus liat kita begini" batin Freya

"Waduh-waduh, kayanya nyaman banget pegangan tangan nya" Ranzee dan juga Freya menoleh ke sisi kiri koridor

Aldo, dokter ataupun sahabat Ranzee itu tak sengaja memergoki keduanya. Pria itu tersenyum ke arah Ranzee sembari memainkan alis nya.

"Apasi Do" ketus Ranzee

"Mas ayo kita pergi mas" tutur Aldo terkekeh

"Dari mana lo tau, nguntit gue ya" tuduh Ranzee sedikit melotot, sedangkan Freya menundukkan kepalanya karena malu.

Aldo merogoh saku celananya, dia membuka handphone dan menunjukkan sebuah video yang berisikan Rachel, Ranzee dan juga Freya.

"Maksud lo apaan do, lo beneran nguntit kita hah" ucap Ranzee menggebu-gebu

"Eitss tenang dulu wahai sahabatku, Ollan yang ngirim ini ke gue" Ranzee seketika mengkerut kan keningnya

"Ollan, perasaan dia ga ikut kita meeting" pikir Ranzee

"Jangan bohong lo"

"Gue masih punya kerjaan di sini, ngapain gue nguntit lo hah" sengah Aldo, bibir nya kembali mengembang melihat Ranzee yang masih memegang tangan Freya

"Lepasin tangan aku, temen kamu cengin kita terus tuh" bisik Freya

"Do balik ga lo ke tempat lo" ancam Ranzee

"Aduhh takut, hahaha siap deh pak bos. Gue tunggu segera nih undangan pernikahan nya, Fre gue tunggu yah undangan pernikahan nya" setelah mengatakan itu Aldo melenggang pergi dengan tawa renyah nya karena berhasil menggoda Ranzee

"Jangan dengerin manusia gak jelas kaya gitu" tukas Ranzee

"Sama gak jelas nya kaya kamu, udah ah lepasin tangan aku" Freya berhasil melepaskan cengkraman tangan Ranzee, dan langsung pergi

"Loh dia kenapa tiba-tiba marah, gue salah ngomong apa gimana sih ini"

"Yaelah jadi ribet, si Aldo emang kebangetan tu bocah"

_________

Dalam ruangan Sasha terlihat sangat lucu menurut Ranzee, pasal nya gadis kecil itu tengah mengalungkan tangan nya di leher sang ibu.

Setibanya Freya di ruangan Sasha tadi, ia di sambut pelukan di campur dengan sedikit tangis dari Sasha

"Mam" gadis itu mendongak menatap sang ibu, Freya sedikit menundukkan kepalanya sambil tersenyum

"Iya sayang kenapa, masih sakit gak giginya" tanya Freya

Sasha mengangguk kecil "cikit Mam, t-tapi Sha pengen es" cicit nya pelan, ia langsung di hadiahi tatapan tajam dari Freya

"Hiks hiks, t-taku Mam hiks" Freya kembali menetralkan pandangan nya, ia mengusap punggung Sasha yang bergetar akibat menangis

"Frey jangan galak-galak dong, kasian Sahsa" tegur Ranzee halus, ia berjalan ke arah ibu dan anak itu

Ranzee mengusap lembut rambut pendek Sasha, "kenapa sayang, mau apa" tanya Ranzee

"Melihat kedekatan mereka, aku jadi sedikit terenyuh. Apalagi Zee ini memang orang nya baik banget" batin Aliana

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang