CHAPTER. 43

1.8K 276 51
                                    

Mentari pagi mulai memunculkan sinar nya dari upuk timur, berganti shift dengan rembulan yang berjaga dan menyinari bumi sepanjang malam.

Di sebuah gedung apartemen, tepat nya di apartemen tempat Ranzee dan juga Freya tinggal untuk sementara. Wanita itu sudah terbangun lebih dulu dan juga sudah selesai membersihkan dirinya.

Saat ini dia tengah berkutat dengan peralatan memasak nya di dapur, sedang asyik mengaduk sup, ia harus di kagetkan dengan sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.

"Masak apa, wangi nya enak banget"

"Aku masak sup iga, kamu suka?" Ujar nya dengan sedikit menoleh

Cup

Ranzee mengecup pipi sang istri
"apapun yang kamu masak aku pasti suka" Freya tersenyum senang mendengar nya

"Kamu udah mandi, wangi banget"

"Udah Mas, kamu mandi dulu. Abis itu makan yah" Ranzee mengangguk, ia melepaskan pelukannya lalu menyabet handuk dan masuk ke kamar mandi

Cukup lama di kamar mandi, kini Ranzee berada di kamar untuk menggunakan baju dan sedikit berdandan. Pri itu memakai wangi-wangian di beberapa titik tubuh nya, selesai dengan semuanya ia kembali menghampiri sang istri yang tengah menata makanan.

"Masih ada gak, biar aku bantu"

"Ambilin air anget aja, aku tadi masak air"

"Loh! emang yang di sana abis, sayang" tanya Ranzee menunjuk sebuah dispenser

"Enggak, cuman lama aja aku nungguin nya. Mending masak di kompor" Ranzee mengangguk paham, ia berjalan ke arah dapur. Lalau Ranzee kembali dengan air hangat satu gelas besar di tangan nya.

"Buat apa ini"

"Hmmm, tadinya mau bikinin kamu kopi. Tapi aku lupa gak ada persediaan kopi nya"

"Maaf yah" cicit Freya

"Iya gapapa sayang ku, udah yu mending kita makan"

Freya mengambil piring, tangan satunya lagi meraih centong nasi. Setelah itu, tangan nya bergerak mengambil kan sup iga itu dengan perlahan.

"Cukup gak"

"Cukup sayang, gampang nanti kalo mau nambah"

Hening, keduanya menikmati sarapan mereka dengan penuh kenikmatan. Saling melemparkan senyum, bercanda tawa, sepertinya sudah menjadi khalayak umum dalam rumah tangga.

Ranzee sudah berjanji pada dirinya sendiri, bahwa dia akan menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab, kepala keluarga yang akan menuntun rumah tangganya ke dalam keharmonisan.

"Sasha vid call aku Mas"

"Jawab aja, kasian anak nya" Freya tersenyum mengangguk

"Maaaamm~.... Lama banget sih!"

"Maaf sayang, Mam kan lagi sarapan" terlihat cemberut dari wajah gadis itu

"Mam, papa mana" Freya mengalihkan kamera nya ke arah sang suami

"Kenapa sayang, ko kaya kesel gitu mukanya"

"Hmmm..... Aku mau ikut kesana"

"Kan kamu sekolah, lagian Papa sama Mama cuman satu minggu ko" bukan, bukan Ranzee yang menjawab, melainkan Freyana

"Ishh Mam apaan sih, aku ngomong sama papa, juga."

"Papa sama Mama gak lama ko, janji deh. Nanti pulang nya Papa beliin oleh-oleh, sama mainan, mau.?"

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang