Kini waktu menunjukkan pukul 11:45 yang artinya sebentar lagi akan masuk jam makan siang. Ranzee sudah membereskan semua alat kerjanya, namun ada satu hal yang membuat nya mendadak emosi.
Ollan datang di waktu yang mepet pada waktu istirahat hanya sekedar untuk memberikan lagi hasil kerjaan yang telah ia revisi.
"Lo ya bener-bener llan, kan bisa nanti abis istirahat" ujar nya
"Gue pengen leha-leha abis istirahat pak bos, masa kerja terus dah" sengah nya menatap malas ke arah Ranzee
"Yaudah pulang aja kalo mau leha-leha" imbuh nya
Ollan malah kegirangan dan menganggap itu serius "asik dong, yaudah abis istirahat gue pulang ya bos" ucap nya dengan cengir
"Sekalian bikin surat pengunduran diri lo" tukas Ranzee, wajah Ollan mendadak panik mendengar penuturan bos nya
"E-eh, ah elah ga asik lo bos" Ranzee menatap malas dan mengalihkan pandangannya pada layar laptop Ollan
Saat sedang asik melihat pekerjaan ollan, pintu ruangan sang asisten terbuka dan itu membuat keduanya menatap ke arah Freya.
"Kenapa" tanya Freya
"Ollan nunjukin hasil revisi nya, kamu bantu saya melihat ini sebelum makan" imbuh nya, Freya mengangguk lalu menghampiri mereka.
Freya berjalan ke arah samping Ranzee dengan santai dan pandangan nya langsung tertuju pada layar laptop.
"Gimana apa ini sudah cukup Frey" tanya Ranzee
"Sepertinya ini sudah cukup pak. Pak Ollan saya rasa ini sudah cukup dan nanti tinggal kirim salinan nya ke saya" titah Freya
"Baik bu bos, kalau gitu saya permisi. Selamat makan siang pak bos dan bu bos" ucap nya sembari melenggang pergi dengan menenteng laptopnya
Selepas kepergian Ollan keduanya si landa kecanggungan, "m-mau makan siang sekarang pak" tanya Freya
"Saya makan siang di sini saja" ucap Ranzee tak berani melihat ke arah Freya.
"Bapak bawa bekal" Ranzee menggelengkan kepalanya.
"Mau saya bawakan makan siang nya kesini" tanya Freya, lagi-lagi Ranzee menggelengkan kepalanya
"Ck, ni bos maunya apasih" batin Freya
"Yasudah kita ke kantin pak, apa mau saya masakin di pantry" ujar Freya
"E-enggak usah, kita ke kantin aja" Ranzee berjalan mendahului Freya, sedangkan sang empu menatap heran ke arah bos nya.
"Dih, dasar ga jelas"
________
"Ekhemmm ada yang beda nih" celetuk Ollan saat melihat Ranzee dan juga Freya ajalan berdampingan
Di antara yang lain memang hanya Ollan yang berani meledek Ranzee, Ollan tahu jika Ranzee memang anti dengan perempuan, bahkan dia mengetahui masa lalu Ranzee yang menurut nya kurang meng enakan.
"Pak bos duduk di sini" titah Ollan
Sementara Ranzee menatap malas ke arah teman nya itu. "Kita duduk di sebelah sini aja Frey" ujar nya sembari menunjuk meja yang tak jauh dari tempat mereka berdiri
"B-baik pak" Freya mengikuti arah langkah kaki Ranzee
"Kamu mau makan apa biar sekalian saya pesankan" tanya Ranzee
"Masa pak bos sih yang pesen, udah biar gue aja pak bos. Lo diem di sini sama bu bos"
Mata Ranzee dan juga Freya menoleh ke arah sumber suara, ternyata Ollan mengikuti mereka "bisa gak sih lo jangan ganggu gue mulu llan" sengah Ranzee dengan wajah sedikit kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONAL ASSISTANT
Teen FictionFreyana seorang single parent dengan satu anak gadis nya. Dia bekerja di sebuah perusahaan milik CEO muda bernama Ranzee, laki-laki yang terus di paksa untuk segera menikah oleh sang mama. Akan kah cinta mereka di pertemukan, kita cari jawabannya da...