"Freya will you marry me"
_________Freya membeku seketika, tubuh nya tak bisa ia gerakan, untuk sekedar menarik nafas pun rasanya sedikit tercekat.
Tatapan Ranzee sangat mendominasi, hingga wanita itu beberapa kali harus memejamkan matanya. Ia masih bertanya-tanya apakah ini mimpi.
"I-ini aku gak lagi m-mimpi kan" tanya Freya, Ranzee menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.
"M-maaf a-aku belum bisa nerima" Freya hendak bangkit namun lengan nya keburu di tahan oleh Ranzee
Ranzee mengusap lembut punggung Freya, sedangkan sang empu memejamkan matanya dan sesekali menarik nafas panjang lalu membuang nya secara perlahan.
"Kamu ragu sama aku" tanya Ranzee
"B-bukan gitu, a-aku cu-"
"Masa lalu kamu?, itu gak akan menjadi penghalang aku untuk mencintai kamu Freyana"
"Tapi, k-kit-
"Kita baru aja kenal beberapa minggu kan, aku sering berkonsultasi sama Aldo, aku sering curhat tentang masalah hati aku sendiri Frey"
"Aku udah lama gak ngerasain yang namanya jatuh cinta sejak di khianati Rachel"
"Sudah banyak wanita yang mendekati aku, bahkan sampe di bantu sama kak Feni, tapi hati aku tetep gak bisa"
"Tapi kali ini, kamu hadir dan dengan lancang nya masuk ke hati aku" tutur Ranzee panjang lebar
"Z-zee aku itu bukan wanita yang baik" cicit nya sembari menundukkan kepala
"Apa aku perduli itu, apa aku pernah mempermasalahkan status kamu, apa aku pernah nge-judge kamu tentang itu" Freya tak mampu menjawab ucapan Ranzee
Hening sesaat sampai Freya kembali mengeluarkan suaranya "tapi nanti apa kata orang, kalau kamu menikahi wanita yang sudah memiliki anak"
"Lagipun kita menikah untuk punya anak, untuk membangun rumah tangga yang bahagia, malah aku selalu seneng tiap deket Sasha"
"Sejak Sasha masuk rumah sakit saat itu, aku sudah menganggap nya seperti anak sendiri"
"Lalu sekarang apa yang membuat kamu ragu"
"Apa kamu masih berharap ayah dari Sasha kembali" tanya nya, sontak Freya mendongak dan menatap Ranzee.
"Gak ada sedikit pun ruang untuk laki-laki bajingan itu, bahkan aku tidak pernah mencintai nya" Ranzee mengkerut kening nya bingung
"Bisa kamu ceritain"
"Tentu" Freya menceritakan semua kejadian yang menimpanya di masa lalu, rahang Ranzee seketika mengeras mengetahui fakta yang sebenarnya.
"Hiks j-jadi aku gak mau kalau kamu nikahin wanita bekasan kaya aku begini hiks" tangis Freya pun seketika pecah
Ranzee berdiri dan menarik lengan wanita itu untuk sedikit menepi, di atas rooftop dengan pemandangan indah, di tambah udara sejuk yang cukup menusuk kulit.
Ranzee menarik Freya ke dalam dekapan nya, ia mengusap lembut punggung Freya yang bergetar, malam ini menjadi saksi bahwasanya Ranzee memang benar-benar mencintai wanita bernama Freya itu.
"Jangan sampai perkataan barusan keluar lagi dari mulut kamu, aku gak suka Frey. Semua orang pasti memiliki masa lalu, dan semua orang juga berhak bahagia di masa depan nya"
"Dan sekarang ijinin aku melakukannya untuk kamu Frey" ujar Ranzee yang masih setia memeluk Freya.
"kamu serius" tanya Freya sembari melepas pelukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONAL ASSISTANT
Teen FictionFreyana seorang single parent dengan satu anak gadis nya. Dia bekerja di sebuah perusahaan milik CEO muda bernama Ranzee, laki-laki yang terus di paksa untuk segera menikah oleh sang mama. Akan kah cinta mereka di pertemukan, kita cari jawabannya da...