CHAPTER. 28

2.2K 321 41
                                    

Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 2jam setengah jika di tempuh lewat tol, dan sekarang tepat pukul setengah 7 mobil Ranzee sudah berada di kota Bandung.

Lebih tepatnya mobil Ranzee kini terparkir di salah satu tempat makan untuk nya sarapan bersama Freya.

Tempat ini bisa di bilang adalah langganan Ranzee, bagaimana tidak sang ibu yang asli keturunan Bandung itu sering mengajak nya ke tempat ini.

"Kamu sering ke sini" tanya Freya yang tengah asik menyeruput kuah soto

"Dulu dan itu udah lama banget, ternyata rasa soto nya masih sama" ujar Ranzee

"Iya ini enak banget, cocok juga di lidah aku" ucap Freya, Ranzee tersenyum mendengar itu.

Keduanya kembali menikmati hidangan itu, hingga beberapa waktu berlalu mereka selesai dan segera melanjutkan perjalanan menuju apartemen Ranzee.

Benar saja apa yang di katakan Ranzee, Bandung kini macet nya sudah menyamai Jakarta, lihat saja pagi-pagi sudah panjang sekali antrian mobil dan juga motor di persimpangan.

"Tolong kamu hubungi dulu pak Rama, bilang sama dia kita bakalan sedikit terlambat" pinta Ranzee

Freya dengan segera mengotak-atik handphone milik nya, tak lama telepon tersambung dengan asisten pak Rama.

"Maaf, sepertinya kami akan sedikit terlambat"

".........."

"Iya hari ini cukup padat, terimakasih atas pengertian nya"

Tutt

"Pak Rama masih di tempat penginapan nya, dia bilang tidak terlalu jauh dari tempatnya, jadi beliau akan menunggu kedatangan kita meski terlambat"

Ranzee menoleh dan memberikan anggukan nya, sedikit demi sedikit jalanan mulai lancar kembali.

Perjalanan di lanjutkan menuju apartemen Ranzee, meskipun Freya sempat menolak tetapi pria itu tetap bersikukuh dengan dalih kasian dengan wanita yang sedang ia bawa.

"Tapi kita bakal makin terlambat pak"

"Frey plis, stop calling me sir"

"T-tapi" gugup wanita itu

"Ga ada tapi-tapi, panggil aku Zee aja. Dan cukup aku-kamu" dengan pasrah Freya menganggukkan kepalanya.

"Dasar pemaksa" batin Freya

Wanita itu mengalihkan pandangannya menatap samping kiri, melalui kaca mobil yang sangat bening itu dia bisa melihat keindahan di setiap sudut kota Bandung.

"Kata Aldo di sini banyak tempat romantis" batin Ranzee

Satu hari sebelumnya tepatnya di malam hari, Ranzee sempat menemui karib nya itu di rumah sakit. Karena Ranzee tau Aldo lah yang paling mengerti masalah ini.

Awal nya Ranzee hanya ingin membahas tentang masalah yang membuat Freya sedikit memiliki sifat yang berbeda tempo hari akibat ulah Rachel.

Aldo memberikan saran pada Ranzee agar dia bisa dengan cepat melepaskan diri dari Rachel, dalam artian tidak di ganggu lagi.

Ranzee sempat bingung dengan cara apa, sampai pada akhirnya Aldo meyakinkan kembali hati Ranzee untuk bisa memberikan kesempatan bagi perempuan manapun yang ingin menempati nya.

Contoh nya Freya, Aldo sangat mendukung jika Ranzee memang di takdir kan dengan wanita itu, toh Ranzee juga tidak masalah jika Freya sudah memiliki anak.

"Gue tanya sekali lagi sama lo, dan jawab gue dengan sejujurnya Zee"

"Gimana perasaan lo pas liat Freya di perlakukan seperti itu sama Rachel, terus dia tiba-tiba berubah sikapnya sama lo"

PERSONAL ASSISTANT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang