Airon terus meminta maaf
"Maaf"
"Maaf sayang"
Airon terus mengucapkan kata maaf.
"Ak-aku emang ga bec-hiks ga becus jadi ibu" Salsa menangis semakin kencang ketika mengingat ucapan Airon saat itu.
"Aku ga bi-bisa jaga anak dalam kandungan ku" Ucap Salsa
"Ak--hiks hiks aku ga pantes sam-a kamu" ucap Salsa
Airon menggeleng "Maaf, jangan bicara kayak gitu sayang, maaf" ucap Airon
"Maaf sayang maaf aku ga sadar ngomong kayak gitu, aku kalut sayang takut terjadi apa apa sama kamu dan adek bayi" ucap Airon
"Maafin aku"
Airon membalikan Salsa jdi menghadapnya mengusap air mata yang membasahi wajah istrinya. Airon memeluk Salsa erat sambil mengusap - usap punggung Salsa. Sedari tadi Salsa memejamkan matanya tak mau memandang Airon
"Jangan ngomong kayak gitu lagi"
"Aku ga suka, aku sakit Hati" ucap Salsa
Salsa berusaha melepas pelukan Airon namun Airon menahannya membuat Salsaa berada dikungkungannya.
"Aku mau pulang ke rumah Mamah aja" ucap Salsa
"Ga yang gaa, maafin aku yang" ucap Airon
***
Suasana di meja makan hening tak seperti biasanya. Salsa mendiami Airon setelah kejadian tadi pagi. Sedangkan Airon ikut diam takut istrinya makin marah. Hari ini Airon libur setelah 4 hari kerja di luar kota.
Satu kata yang mewakili perasaan mereka.
Canggung.
Sama - sama diam tak ada yang mau mulai berbicara. Namun Salsa masih melakukan tugasnya sebagai seorang istri seperti mengambilkan makanan untuk Airon, menyiapkan baju Airon tapi tidak dengan urusan ranjang. Tidak mungkin mereka olahraga malam juga diam diam. Rasanya pasti 'Ahhh tak mantap'
Tidak ada ucapan selamat pagi apalagi selamat makan seperti biasanya. Benar - benar sunyi, hanya dentingan sendok di piring yang nyaring memenuhi dapur.
Salsa acuh dan fokus memakan sarapannya sedangkan Airon memakan sarapannya dengan pelan sambil sesekali matanya memperhatikan istrinya yang terlihat menggoda.
Salsa lebih dulu menyelesaikan sarapannya. Setelahnya Salsa langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Airon.
Airon menghela nafas lalu melanjutkan sarapannya. Kemudian menyusul Salsa ke kamar.
Saat Airon membuka kamar Salsa nampak terkejut karna suara pintu yang tiba - tiba dibuka.
Airon mengambil ponselnya lalu duduk di tepi ranjang sedangkan Salsaa duduk di meja riasnya.
Walaupun Airon memegang ponsel namun ia hanya menggeser beranda ke kanan kiri tapi matanya fokus memperhatikan Salsa.
Airon meneka - neka apa yang harus ia lakukan agar Salsa tidak marah lagi.
Akhirnya Airom bergerak, mengambil jaket dan kunci mobil. Hendak memancing Salsa karena sedari tadi Salsa menonton acara mukbang di HPnya.
Namun harapannya pupus ketika Salsa sama sekali tidak menoleh padanya padahal Airon dengan sengaja mengeraskan suara jaket dipakai dan sedikit mengeraskan langkahnya menuju keluar.
Menghela nafasnya lalu menuju bawah mencari pak ujang
"Pak"
Pak ujang menoleh "Ada apa den"
"Pak minta tolong beliin sate di depan ya pak" Airon memberikan selembar uang berwarna merah.
"Sate Sapi den?" Ucap Pa ujang
"Iya pak dua bungkus ya pak" Ucap Airon
Sambil menunggu pak ujang datang. Aironn duduk di posko Pak ujang sambil memainkan ponselnya.
Matanya membulat ketika melihat story WhatsApp Salsa
Airon langsung berdiri ketika Pak ujang sudah datang.
"Makasih ya pak kembaliannya buat pak ujang aja" ucap Airon
"Loh makasih lo den"
"Sama sama pak"
Airon berlari ke dalam rumah. Mengambil piring di dapur dan langsung menuju kamar. Membuka pintu dengan hati - hati tak ingin Salsa terkejut seperti tadi.
Salsa masih berada ditempatnya. Airon langsung meletakkan sate yang dibelinya dihadapan Salsa.
Salsa menyergit lalu berbalik memandang Airon. Airon yang dipandang segera menampilkan senyumnya.
"Dimakan ya" ucap Airon
"Ngerayu?" tanya Salsa dan Airon pun menggeleng cepat.
"Ga doyan" Salsa mendorong piring menjauh.
"Sayang" Airon menarik tangan Salsa yang hendak pergi meninggalkannya.
Airon langsung menarik Salsa ke pelukannya.
"Udahan ya marahnya aku kan udah minta maaf" Airon mengelus kepala Salsa
"Maaf udah bikin kamu sakit hati" ucap Airon
"Stop ya marahnya" ucap lagi Airon
"Sayang aku kangen, kamu ga kangen?"ucap Airon
"Apa sih lebay" Salsa mendorong dada Airon berharap Airon melepas pelukannya.
"Maafin aku dulu" Airon mengeratkan pelukannya.
"Lepas aku ga bisa nafas" ucap Salsa
"Maafin dulu" ucap Airon
"Ronn ga usah kekanak kanakan deh" ucap Salsa
"Maafin aku dulu sayang" ucap Airon
"Yaudah iya lepasin" Salsa memberontak.
"Bilangnya yang serius" ucap Airon
"Udah" ucap Salsa
"Ulang" ucap Airon
"Ga mau" ucap Salsa
"Tuh kan" Airon mencebikkan bibir.
Duk
"Awssss" Salsa meringis sambil memegangi perutnya.
"Ehhh kenapa sayang" Airon ikut memegang perut Salsa
"Dia nendang" ucap Salsa
Mata Airon membulat "Serius?" Airon langsung berjongkok di depan Salsa tepat di depan perut istrinya.
Mengelus perut Salsa dengan lembut hingga Airon merasakan tangannya ditendang oleh si kecil.
"Sayang" Airon mendongak menatap Salsa dengan berkaca - kaca.
Airon tersenyum kemudian mengecup perut Salsa berkali - kali.
"Kangen ya sama papi? Uhh sayangnya, papi juga kangen banget sama kalian" ucap Airon
"Tuh dia bela aku karna kamu ga maafin aku" Airon mendongak menatap Salsa dan Salsa mendengus.
"Kamu mau di jenguk ya? Iya? Bentar ya kita tanya mami dulu" Airon kembali mendongak.
"Boleh?" Tanya Airon
"Itu mah maunya kamu" ucap Salsa
"Boleh ya sayang kangen banget" Airon berdiri dan kembali memeluk Salsa
Apakah Bakal Baikan??? Bisa di lihat lahh😁
Lanjut lagi gaaa
Vote dan komen ya
![](https://img.wattpad.com/cover/364982037-288-k772810.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI JADI BUCIN/Kisah cinta AIRON dan SALSA
JugendliteraturMenikah Tanpa Ikatan Cinta Tapi endingnya Bikin Bucin Dan Baper