PART 94

6.4K 203 9
                                    


Hari ini Salsa sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya setelah keadaannya membaik pasca operasi.

Mamah dan mertuanya ikut membantu mengantar Salsa pulang. Mereka tidak mau sampai Salsa dan Airon kerepotan sendirian apalagi ada dua bayi.

"Pelan-pelan sayang.." Airon membantu Salsa pindah ke atas ranjang dari kursi roda.

Jahitannya masih terasa nyeri, jadi Salsa mesti berhati-hati sekali ketika bergerak.

"Aku selimuti ya sayang biar gak dingin," ucap Airon sambil menarik selimut sampai sebatas perut.

Tak lama kemudian, Mamah dan Bunda muncul dengan 2 bayi di pelukan mereka masing-masing. Lihat bagaimana cerianya wajah-wajah itu ketika masuk ke kamar.

"Sayang Lion laper nih, Dia mulai merengek soalnya," ucap Bunda sambil menyerahkan bayi Lion ke dalam pelukan menantunya.

Salsa dengan sigap mendekap Bayi Lion erat, dia timang sebentar sebelum mulai menyusuinya.

Mamah Salsa juga menyerahkan Lian kepada Airon, membiarkan kedua bayi itu berada dekat dengan orang tua mereka.

Setelah ditinggal Oma dan Neneknya, tinggal lah Airon bersama istri dan si kembar.

Pukul 15.30

Bayi Lian Masih tertidur di box Bayi

Airon terlihat sibuk keluar masuk kamar karena membereskan barang-barang mereka.

"Ron? Tolong gendong dulu lian dia nangis. Aku lagi nyusuin Lion," panggil Salsa.

Tak lama berselang Airon pun datang, Airon dengan sigap menggendong bayi Lian sang Abang yang merengek-rengek lalu menimangnya pelan.

"Kamu kenapa Lian? Maunya dipeluk Papi ya pas tidur?" tanya Airon.

Airon mencium pipi Lian karena gemas. Rasanya masih tidak percaya karena kini dia adalah seorang pria dengan 2anak.

Banyak sekali tanggung jawab yang harus dia pegang, tapi dia senang menjalaninya.

"Dah bobo Lion nya sayang?" tanya Airon

"Iya, baru aja Ron. Ini Luka operasinya masih terasa sakit banget kalo aku gerak dikit aja. Beneran gak bisa jalan ke mana-mana dulu," keluh Salsa

Jahitan di perutnya memang belum pulih total, dia masih harus mengonsumsi obat dan menjalani perawatan rutin ke dokter.

"Udah, jangan coba-coba gerak dulu. Kalo butuh apa-apa, kamu panggil aku aja sayang" ucap Airon

Besok Bi Ratih bakal di sini sampe aku pulang ke rumah terus aku juga nyari satu pengasuh lagi buat bantu kamu. Gak apa-apa kan sayang? Aku gak mau ambil risiko kamu sendirian," jelas Airon

Salsa tidak menolak, dia rasa dirinya butuh pengasuh karena Salsa belum terlalu bisa bergerak leluasa sehingga Salsaq membutuhkan pertolongan dari banyak orang.

"Iya, Ron. Oh iya, si kembar tidur sama kita kan? Apa di ranjang bayi nya aja?" tanya Salsa

"Kayaknya di ranjang bayi aja deh, soalnya kamu butuh ruang yang lebih luas buat tidur. Nanti malem kalo mereka rewel, aku yang urus ya sayang?" jawab Airon

Airon benar-benar mengerjakan tanggung jawabnya sebagai suami dan seorang ayah.

Salsa selalu kagum melihat kecekatan Airon dalam mengurus anak. Suaminya lebih peka daripada dirinya.

"Hmm ya udah gak apa-apa. Bangunin aku ya Ron kalo kamu kerepotan." ucap Salsa

"Iya, sayang." ucap Airon

BENCI JADI BUCIN/Kisah cinta AIRON dan SALSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang