Pagi itu keduanya gak balik tidur, ya lagian siapa yang bisa balik tidur kalo posisinya begini.
Airon mulai nyiapin barang-barang yang harus mereka bawa ke rumah sakit nanti dibantu Bi Ratih juga.
Airon menghubungi satu persatu keluarganya ngasih kabar Kalau Salsa kontraksi pagi ini.
Airon menghubungi Aro
Aro Calling📞
"Halo, Ro? Tolong handle urusan kantor, reschedule jadwal gue atau postponed boleh, Salsa mau lahiran jadi saya gak bisa masuk hari ini." ucap Airon
"Iya siap Ron, semogaa lancar persalinan nya Ron,, lo kuatin Salsa lo jangan panik.. Dikantor biar gue yg urusin lo fokus ke Salsa aja"
Salsa sendiri masih santai, duduk di atas yoga ball sambil makan salad buah yang dibuatin Bi Ratih barusan.
Airon duduk di sofa sebelah Salsa, menyambut tangan Salsa yang berusaha meraih tangannya.
"Sakit lagi hiks..." ringis Salsa pelan, kemudian dia malah terkekeh.
"Atur nafasnya ya, sayang. Ikutin apa kata Dokter kemaren," ucap Airon memberi instruksi
Menit demi menit berlalu, kontraksi Salsa yang awalnya berjarak tiap satu jam lambat laun lebih menipis hingga tiap setengah jam sekali. Airon pun memutuskan untuk membawa Salsa ke rumah sakit di jam 8 pagi.
Sesampainya di rumah sakit pukul 9 lewat lima menit, Salsa kembali dibuat meringis karena rasa sakit di perutnya lagi-lagi terjadi.
Tingkatan waktunya semakin meningkat, tapi Salsa masih terus berusaha enjoy-berusaha menikmati setiap detik rasa sakitnya.
Salsa sedang Berada di kamar inap, waktu terus berjalan makin lama kontraksi yang Salsa rasain makin menjadi. Hampir setiap menitnya rasa sakit datang menyerang Salsa, membuatnya uring-uringan kewalahan menahan sakit luar biasa tersebut.
"Ron sakith..." genggaman tangan Airon gak lepas menggenggam kuat jemari Salsa
Airon sedaritadi memeluk, mengusap, menciumi istrinya berharap salah satu dari hal yang dia lakuin bisa mengurangi sedikit rasa sakit Salsa.
Gak bisa dipungkiri Airon juga agak tegang sekarang, dia gak tega liat Salsa nangis-nangis kayak gini.
"Aku harus gimana biar kamu gak sakit, sayang?" ujarnya sedih, usapan lembut di punggung Salsa gak berhenti.
Salsa bisa tertawa kecil saat rasa sakitnya sedang memudar, merasa geli melihat ekspresi sedih Airon.
Salsa lalu menangkup wajah tampan suaminya, mengusap kedua sisi pipinya.
"Muka kamu lucu banget Ron," kekehnya pelan lantas mencubit hidung bangir milik Airon
"Jangan bercanda dulu lah...." hela Airon gak habis pikir sama istri di depannya ini.
"Hahahah maaf Ron, tapi ekspresi kamu beneran lucu Ron, jarang-jarang muka kamu loyo banget begini," ejek Salsa masih tertawa kecil
Kalo gak mikir sekarang lagi suasana tegang, mungkin Airon bakal balik mengejek Salsa.
Salsa Harus menjalani Operasi Cesar
Keluarga Salsa, dan keluarga Airon menunggu diluar, begitu juga temen Airon dan Salsa..
Salsa dan Airon Masuk kedalam Ruangan Operasi
Salsa sedang diberikan bius epidural yang di suntikan di Area belakang yang akan membuat bagian pinggul ke bawah mati rasa. Dengan begitu Salsa tidak akan merasakan nyeri dari bagian pinggang Hingga kaki, Namun ibu hamil yg sedang Cesar masih akan tetap terjaga selama dokter melakukan pembedahan.
"Kuat ya sayang? Kamu bisa kok, pasti bisa!"ucap Airon mencium seluruh wajah Salsa dan akan Operasi akan segera di mulai.
Selama melakukan Operasi Airon nggak sanggup melihat Salsa denger suara Salsa.
Airon terus menangis menyemangati Salsa, wajah mereka Berdekatan..
Tangisan nyaring bayi sudah terdengar suaranya yang melengking mengisi seluruh penjuru ruang bersalin. Airon terpaku di posisinya melihat bagaimana makhluk mungil itu diangkat dari tempatnya.
Itu Baru 1
Dan Tangisan nyaring bayi yg ke 2 menyusul setelah nya.
Airon masih mematung hingga akhirnya tersadar sewaktu genggaman tangan Salsa melonggar dari tangannya, buru-buru dia menoleh ke Salsa, bersamaan dengan air matanya yang meluncur bebas tanpa dia kendalikan.
Satu hal yang Airon lihat, Salsa memejamkan matanya sambil tersenyum lega.
Di hari Senin Sore, bayi kembar Salsa dan Airon akhirnya dilahirkan. Hari itu, Airon sangat panik begitu istrinya mengerang sakit ingin melahirkan.
Airon membawa Salsa dengan mobil dan mengendarainya sangat cepat menuju rumah sakit ibu dan anak.
Untungnya Airon sudah menyiapkan kamar perawatan 3 minggu sebelum hari kelahiran bayi kembarnya sehingga dia tidak perlu susah payah mengurus hal lain lagi.
Rasa cemas, lelah, dan gugup bercampur aduk di dalam hatinya. Airon tidak pernah suka dengan rumah sakit apalagi istrinya harus dioperasi karena tidak memungkinkan melahirkan secara normal.
Jangan tanya bagaimana pucat wajahnya, Airon melihat langsung keadaan istri dan dua bayi mereka di dalam ruang operasi. Yang bisa Airon lakukan adalah berdoa untuk keselamatan istri dan anak-anaknya.
Namun, penantian panjang penuh ketegangan akhirnya terbayarkan dengan kelahiran dua bayi gembul yang sehat tanpa kekurangan sedikitpun. Salsa juga berhasil melalui masa berat dan perlahan stabil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.