PART. 105

6.3K 226 31
                                    

1 tahun kemudian...

Lian dan Lion skrg berusia 5tahun, mereka sekarang sudah masuk Sekolah...

Di sekolah mereka Sedang ada Lomba Mewarnai, dan Ternyata Lian yg menjadi juara 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sekolah mereka Sedang ada Lomba Mewarnai, dan Ternyata Lian yg menjadi juara 1 .

Lion menatap piala kepunyaan Lian karena berhasil meraih juara 1 di lomba mewarnai. Piala itu tampak berkilau dengan nama Lian terpampang megah di bagian bawahnya.

"Aaaa abang ian keren banget!"ucap Salsa

"Abang ian Mau hadiah apa dari Papi?"tanya Airon

"Wah selamat ya Den Lian , nanti Bi Ratih masakin makanan kesukaan Deng Lian deh!"

Semua orang tampak bahagia atas pencapaian Lian. Begitu juga dengan dirinya. Harus ia akui untuk urusan mewarnai, Lian memang jago.

Lian hebat memadu-madankan warna dan membuat gradasi yang sangat indah. Maka tak heran jika diantara semua anak-anak di kelas, Miss tasya lebih sering memuji hasil karya Lian. Tidak hanya mewarnai, Lian juga sangat ahli dalam urusan membaca dan menghitung. Jadi wajar saja kalau semua orang memuji Lian.

"Non,Den gak mau foto bareng aja? Momen kayak gini langka loh harus diabadikan," tawar Pa Ujang yang langsung diangguki Salsa.

"Oh iya kita foto dulu untuk kenang-kenangan," ucap Salsa.

Salsa lantas menyerahkan piala yang tadinya berada di atas meja ke tangan Lian.

"Sebentar sayang kayaknya kalau foto pakai kamera bakal lebih bagus." Dengan langkah lebar Airon meninggalkan ruang keluarga untuk mengambil kamera yang ada di kamar.

Semua terjadi begitu cepat, tahu-tahu Salsa dan Airon sudah berdiri mengapit Lian yang sudah siap dengan piala dan selembar sertifikat bertuliskan namanya di kedua tangan.

"Den Lian liat ke kamera dong," pinta Pa ujang menyadari kalau Lian tampak gelisah. Hal itu terbukti dari kepalanya yang terus-terusan menoleh ke kiri dan kanan.

"Lion mana?" tanya Lian berusaha mencari keberadaan Lian yang sama sekali tak terlihat di matanya.

"Ya ampun Lion!" seru Salsa baru saja tersadar. Segera ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

"Lion mana ya Ronn?" tanya Salsa pada Airon

"Hah?" Mata Airon ikutan menyusuri ruangan tersebut. Kalau tak salah tadi Lion masih berada di ruangan ini.

"Perasaan tadi masih duduk di sofa. Bi Ratih sama Pa ujang ada liat Lion gak?" tanya Airon

"Loh emang Den Lion udah turun ya? Kirain masih di kamar?" tanya Bi Ratih kini ikut mencari keberadaan Lion dengan raut wajah kebingungan.

"Lion sayang" seru Salsa memanggil nama sibungsu

Bagaimana bisa ia sampai tak
menyadari kalau Lion tak ada di sini bersama mereka?

BENCI JADI BUCIN/Kisah cinta AIRON dan SALSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang