Airon yang mendapat kabar bahwa Flower dibawa kerumah sakit, langsung bergegas ke rumah sakit dia rela meninggalkan jam kuliahnya, bahkan ia tak memberi tahu Aro sebab hari ini Aro akan berangkat jam siang jadi percuma saja.
Airon juga tidak berpamit terlebih dahulu kepada Salsa, karena hatinya sudah cemas sekai, dengan cepat ia mengemudi kan mobilnya ke arah rumah sakit.
Ia telah sampai dirumah sakit dan langsung menuju ke tempat nisa berada
"Hei kamu sakit apa?"Tanya nya
"Kemarin pulang sekolah kehujanan sayang, terus tadi malam demam tinggi banget kata mba astri " ucap Flower manja
"Yaudah istirahat biar demamnya cepat turun ya "ujar Airon dan dibalas anggukan oleh Flower
Airon menemani Flower, dan menyuapi makan Flower Hingga ia lupa jika dirinya juga belum makan.
"Sayang aku bosan deh pengen Jalan jalan keluar " Bilangnya
"Yaudah aku ambilin kursi roda dulu ya" Katanya sambil mengambil kursi roda dan mulai keluar untuk berjalan jalan, mereka duduk di taman berdua.
"Sayang itu mba astri mau ngsih HP, biar aku ambil ya" ucap Flower
"Biar aku yang dorongin " Jawab Airon
"Aku sendiri bisa kok kak pliss" Mohon nya
"Nanti jatoh gimana? hem" ucap Airon
"Engga kok, kamu tenang aja, tunggu sini oke" ucap Flower
"Yaudah hati hati loh ya" ucap Airon
"Iya siap sayang" Jawab flower kemudian mulai menjalankan kursi rodanya ke arah mba astri
Airon pun duduk kembali, sambil menunggu Flower
Setelah selesai menebus obat zara penasaran sedang apa Airon di taman, ia pun berjalan ke arah Airon, tetapi dia berhenti tidak jauh dari Airon, dia melihat semua yang Airon tengah lakukan dan berbicara dengan seorang perempuan, Salsa pun mendekati Airon saat perempuan itu ternyata sudah pergi
"Itu cewek lo Ron??" Tanya Salsa Tiba tiba
Airon kemudian membalikan badanya Kaget
"Lo lagi ngapain disini? " Tanya Airon panik
"Bahkan Airon ke istrinya sendiri masih lo gue, tapi ke cewek nya perhatian nya gak ada obat "Gumamnya dalam hati sambil menatap Airon
"Gue tanya ke lo, malah lo tanya balik" ucap Salsa
"Iya itu cewek gue "ucap Airon
"Ouh" jawabnya sambil membalik badan akan pergi tetapi tanganya dicekal oleh Airon
"Gue tanya lo ngapain disini, lo sakit? " Tanyanya lagi, apalagi saat melihat Salsa membawa obat
"Temen gue yang sakit" Jawabnya sambil melihat cekalan Airon
"Sayang, kamu lagi ngobrol sama siapa? " Datang Flower
Mereka pun menghadap ke arah Flower
"Oh iya Flower kenalin ini Salsa emm.... Sepupu aku" Ucapnya
"Hai Aku flowers" Flower sambil mengulurkan tanganya kepada Salsa
"Salsa"Membalas uluran tangan Flower
Salsa merasakan rasa sakit menusuk hatinya, dia pun merasakan rasanya dimana seorang wanita diluar sana ketika tahu bahwa suaminya bersama pelakor nya
Tetapi Salsa tidak tahu apakah menyebut Flower ini pelakor atau tidak, sedangkan Flower sendiri tidak tau jika Airon sudah memiliki istri.
"O-iya Sal lagi ngapain dirumah sakit? " Tanyanya
"Temen gue sakit " Jawabnya jutek, Flower pun membalasnya dengan menganggukan kepalanya sambil tersenyum
"Yaudah gue permisi dulu "pamit nya membalikan badanya
"Iya Sal " Jawab Flower
"Heem" Balas Airon
"Tumben tu anak jutek bener" Gumam Airon dalam hati. Sepeninggalnya Salsa
"Mau keruangan sekarang?" Tanya Airon
"Boleh sayang" Airon pun mendorong kursi roda Flower untuk kembali keruangan flower, mereka pun sampai Dan Flower sudah berbaring kembali di kasurnya.
Waktu sudah menunjukan pukul 16.00.
"Kamu pulang aja sayang" ucap Flower
"Gak papa emang? Ucap Airon
"Gak papa lah, kan mamah nanti dateng, terus juga masih ada mba astri yang jagain aku " Jawab nya
"Yaudah aku pulang dulu ya " Sambil mengusap kepala Flower
Flower pun tersenyum "Iya hati hati sayang nya aku"
Airon mengangguk dan mulai keluar dari ruangan Flower.
Airon Keluar dari rumah sakit menuju tempat parkir mobilnya.
Setelah bertemu Airon tadi Salsa kemudian berjalan menuju ruangan Nayla, Dengan berlinang air mata, tetapi ia berusaha menutupinya agar tidak terlihat orang orang yang berjalan lalu lalang di sekitar, hatinya berdenyut dengan cepat sekali, rasanya sangat sangat nyeri sekali.
Setelah sampai didepan pintu ruangan, ia mengusap air matanya, agar tidak ketahuan jika ia menangis Salsa pun membuka pintu
"Ini obat obatnya, nanti di minum ya Nay" ucap Salsa
"Iya Sal" Jawab Nayla
“Lama bener Sal dari mana?” Tanya Novita
"Lumayan ngantri tadi"ucap Salsa
"Em maaf ya ra gue ngrepotin lo, tadi lo harus ngantri lama, pasti capek banget ya" Ujar Nayla merasa tidak enak.
"Gapapa santai aja, kayak sama siapa aja" Jawabnya
Mereka pun mengobrol, tertawa dan akhirnya orang tua Nayla telah datang Salsa,Novita dan Starla pun akhirnya pulang.
Mereka keluar Dari Rumah Sakit
"Kamu naik apa Sal? Apa lo mau pulang sama siapa gitu" Tanya salsa
"Taksi lah, sama siapa emangnya" Jawabnya
"Ya siapa tau" Ujarnya
sambil mereka menunggu taksi tiba Mereka mengobrol satu sama lain, tiba-tiba
"Pulang sama gue" ucap Airon tiba tiba
Salsa pun melihat kearah sumber suara Yang ternyata adalah Airon..
"Gak, gue naik taksi aja, kasian Novita dan Starla ga bawa kendaraanhya" Jawabnya masih dengan nada jutek nya
"Ajak teman lo, gue anterin juga," ucap Airon
"Gak Ron, gue mau naik taksi aja" Ujar Salsa cuek
"Gak usah ngeyel, udah hampir mau gelap taksi mulai langka" ucap Airon
"Hah" ucap Salsa
"Nov, Star yuk pulang sama gue sama dia " ucap Salsa
"Ngga papa emangnya?" Tanya Starla
"Nggak apa, ayo" Ajaknya
Kemudian mereka bertiga berjalan kearah mobil, Salsa duduk di depan, dan Novita Starla di belakang
Setelah itu Airon menjalankan mobilnya keluar dari rumah sakit, Di mobil ini hanya ada keheningan tidak ada suara sama sekali
Novita dan Starla pun juga bingung akan berbicara apa, dia tidak terlalu dekat dengan Airon, apalagi Airon yang cuek sekali, bahkan Salsa dari tadi hanya diam saja.
"Habis ini belok kanan, rumah Novita sama Starla dekat jalan kartini" Kata Salsa untuk meredakan suasana keheningan ini.
"Hm" Balasnya tetap fokus menyetir mobilnya
Akhirnya telah sampai di rumah Novita dan Starla yg rumah nya bersebrangan.
Lanjut ga nihhhh....
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI JADI BUCIN/Kisah cinta AIRON dan SALSA
Fiksi RemajaMenikah Tanpa Ikatan Cinta Tapi endingnya Bikin Bucin Dan Baper
